Health

Begini Cara Pornografi Merusak Otak!

JAKARTA - Kecanduan pornografi memiliki banyak efek negatif. Selain merusak hubungan dengan keluarga dan pasangan, kecanduan pornografi juga bisa merusak otaklho!

Menurut Dr. Angela Gregory, ahli terapis psikoseksual dari Andrology London, akses pornografi di situs online membuat anak muda zaman sekarang menerima paparan visual seksual lebih dini ketimbang anak-anak muda zaman dahulu.

"Sekarang kamu tidak perlu pergi menyelinap ke ruang tamu dan menunggu semua orang tidur. Hari ini kamu memiliki smartphone dan bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja," lanjutnya.

Sementara itu, seorang mantan pecandu pornografi bernama Erica Garza mengungkapkan bahwa dirinya telah melihat filmpornodan melakukan masturbasi pada usia 12 tahun. Sejak saat itu pula, kegiatan ini menjadi rutinitas untuk berlindung dari kejamnya dunia nyata, lari dari bully di sekolah dan tidak menerima kasih sayang dari orangtuanya.

"Saya menemukan konten semi porno di TV kabel. Saya bereaksi dengan sesuatu yang mendebarkan dan mengasyikkan. Namun, rasa puas dan senang itu terbungkus dengan rasa malu dan perasaan bersalah. Rasa malu dan puas menjadi bagian integral dari seksualitas saya," kata perempuan yang kini berusia 35 tahun itu.

Yang lebih parah, kecanduan pornografi juga membuat seseorang sulit membangun keintiman dengan orang lain. Erica sendiri pun mengakuinya, bahwa sejak saat itu ia sulit intim dengan pasangannya.

Kasus yang menimpa Erica hanya salah satu bukti nyata keganasan pornografi. Selain dapat merusak kesehatan seksual, kecanduan pornografi juga menimbulkan berbagai masalah emosi dan psikologis.

Seperti penyakit candu lainnya, pornografi juga membuat penderitanya makin banyak mengonsumsi konten porno. Hal ini tak bisa disangkal, meski tingkat kenikmatan yang dirasakan tetaplah sama.

Karena makin meningkatnya konsumsi pornografi, maka wajar jika para ahli khawatir dengan ekspektasi seksual yang salah. Mengerikannya, seseorang yang terlanjur kecanduan akan memiliki hubungan tidak sehat dengan pornografi.*