Sambal Khas Aceh Ini Terbuat dari 44 Dedaunan

Senin, 21 Mei 2018 - 10:00:00 WIB

Sambai oen peugagah. (sumber;internet)

ACEH - Provinsi yang berjuluk Serambi Mekah di Sumatera ini punya tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan, seperti tradisi meugang. Bukan hanya itu, Aceh juga memiliki kuliner unik yang bisa dinikmati setiap berbuka puasa.

Makanan khas itu ialah sambai oen peugagah, bahan baku makanan ini terdiri dari racikan 44 dedaunan yang tumbuh dan hidup di Aceh. Diyakini, makanan ini menjadi favorit bagi indatu (nenek moyang) yang telah ada pada masa zaman kerajaan Aceh.

Sambai oen peugagah, yang berarti sambal daun pegagan juga merupakan kuliner yang sudah turun temurun dilestarikan. Meski berlabel sambal, makanan ini pada dasarnya menyerupai panganan urap.

Lalapan menu makanan tradisional yang unik ini biasa disantap dengan taburan kelapa parut. Rasa yang khas, membuatnya sering jadi menu digemari untuk berbuka.

Makanan ini sangat sulit ditemui di hari-hari biasa. Namun, jika bulan suci Ramadan, hampir semua lokasi penjual takjil di Kota Banda Aceh menjajakan panganan ini.

Di Kota Banda Aceh, Sambai oen peugagah bisa dijumpai di Peunayong, Gampong Baro bahkan Ulee Kareng. Uniknya, penjual makanan warisan indatu ini rata-rata digemari berusia lanjut.

“Sekarang malah orang-orang tua yang dominan pesan ini, tapi berapa banyak pun dibuat tetap habis laku,” kata Aisyiah, penjual lalapan sambai oen peugagah, baru-baru ini.

Aisyiah mengatakan, setiap jenis daun yang digunakan dalam meracik sambai oen peugagah memiliki khasiat tersendiri. Jenis daun itu yakni, daun jeruk purut, daun mengkudu, daun peugagah, daun sigeuntot, daun lawah dan puluhan jenis daun lainnya. Namun, sekarang tak mudah mendapatkan 44 jenis daun itu.

“Kalau pun dapat, tapi tidak banyak. Mungkin itulah alasannya kalau oen peugagah ini jarang dijual kalau bukan di bulan Puasa,” sebut Aisyiah.

Cara membuat makanan ini, kata Aisyiah, tidak sembarangan dicampur. Harus mempunyai keahlian. Jika tidak, rasanya dan aromanya bisa menyengat. “Harus terampil tak boleh asal asalan,” ujarnya.

Pertama-tama, daun yang sudah dicuci bersih, kemudian dicincang tipis-tipis dan dilumuri dengan kelapa parut atau giling. Sebelumnya kelapa itu harus diaduk dulu bersama rajangan bawang merah, cabai merah, bunga kala, cabai rawit dan asam sunti yang dihaluskan.

Untuk lebih gurih, taburi bawang goreng, kacang goreng atau kemiri goreng yang sudah dihaluskan. Sambai siap disajikan. Aromanya harum, rasanya unik, gurih, pedas dansedikit asam.

Sambai oen peugagah juga bukan sekadar untuk kenyang. Khasiat dan kandungan klorofil dari dedauan itu dipercaya juga menyehatkan badan. Lalapan ini bisa dijadikan sebagai teman santap nasi untuk memperkaya rasa gurih dan pedas layaknya urap kering. Untuk satu porsi, lalapan ini biasanya dijual seharga Rp5 ribu.*