Peserta BPJS Keluhkan Minimnya Fasilitas ICU di RS

Kamis, 30 Agustus 2018 - 09:21:00 WIB

ilustrasi (sumber;internet)

PEKANBARU - Peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Riau paling banyak mengeluhkan kurangnya fasilitas Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit. Hal ini diakui Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng Siswandi, Kamis (30/8/2018) di Pekanbaru.

"Di Riau pengaduan yang paling banyak dan spesifik yang dikeluhkan adalah kurangnya fasilitas ICU di rumah sakit," katanya.

Menurut Siswandi, untuk regulasi penyediaan ruang ICU ini memang sudah ada, dimana 5 persen dari jumlah kamar yang ada. Hanya saja faktanya belum terpenuhi antara rasio jumlah kamar dengan jumlah ICU.

"Memang fasilitas ICU sudah ada di setiap rumah sakit mitra BPJS, tapi faktanya belum terpenuhi," ujar Siswandi.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sebetulnya fasilitas ICU di rumah sakit sudah terpenuhi sesuai dengan regulasinya. Hanya saja rasa kepedulian masyarakat kesehatannya sudah tinggi.

"Apalagi dengan adanya BPJS masyarakat tidak lagi memikirkan pembayaran lagi, sehingga ketika membutuhkan perawatan langsung minta ICU. Kalau dulu sebelum dicover dengan BPJS masyarakat masih mikir-mikir kalau masuk ICU, karena biayanya mahal," terangnya.

Karena itu, menurut Mimi kapasitas ICU di rumah perlu penambahan. Kerena tempat tidur ICU di rumah sakit pemerintah dan swasta penuh.

Untuk penambahan ruang ICU, sebut Mimi, memang membutuhkan cost yang tinggi karena peralatannya mahal. Sehingga untuk mempersiapkan itu harus ada anggaran besar dan menyiapkan keahlian khusus.

"Belum lagi sumber daya manusianya (SDM). Satu tempat tidur ICU itu harus ada satu tenaga medis, karena perhatian fasilitas ICU harus intensif dibanding ruang inap," cakapnya.

Untuk diketahui, jumlah tempat tidur rumah sakit kelas c, b, dan a di Riau berjumlah 4.869 tempat tidur. Sedangkan kamar ICU 5 persen dari jumlah itu atau sebanyak 243 tempat tidur.*