Pattaya, Ibukota 'Seks' Dunia yang Mulai Dibersihkan

Selasa, 22 Januari 2019 - 10:36:00 WIB

sumber;internet

JAKARTA - Thailand dengan keeksotisannya dan juga kebudayaannya, menjadi salah satu destinasi wisata favorit di lingkup benua Asia Tenggara. Wisata kuliner, wisata belanja, wisata religi, hingga wisata sejarah bisa dinikmati oleh wisatawan di negara yang memiliki julukan Gajah Putih ini.

Namun bicara soal pariwisata Thailand, tidak bisa disangkal Thailand sebagai destinasi wisata selama ini juga terkenal dengan imej lain. Ya, imej soal wisata seksual di kawasan Pattaya.

Selama ini Pattaya dicap sebagai ibukota seks dunia dengan puluhan ribu orang wisatawan mancanegara (biasanya dari negara-negara Barat), setiap bulannya untuk mencari sensasi wisata seks yang murah di kantong.

Lebih dari satu juta pria berduyun-duyun ke distrik “red light” atau kawasan seks ini setiap tahun dan hampir 20 persen dari populasi dipekerjakan dalam perdagangan seks, mengingat seks adalah pusat perekonomian kota ini. Dengan adanya lebih dari 1.000 bar dan panti pijat, yang pada operasionalnya berjalan sebagai tempat pelacuran. Maka tak heran, menurut laporan United Nations Aids di tahun 2014, jumlah pekerja seks perempuan di Thailand mencapai lebih dari 120.000 orang.

Namun wisata seks di Pattaya dikabarkan perlahan-lahan mulai dibersihkan. Kepala pariwisata Thailand telah lama bersumpah membersihkan kota satu ini dengan mengubahnya menjadi kawasan 'Happy Zone' yang ramah keluarga, alih-alih sebagai kawasan wisata seksual.

Usaha untuk membersihkan kawasan Pattaya tersebut, di mana selama dua tahun terakhir pihak pemerintah Thailand melakukan serangkaian penggerebekan polisi terkenal di sarang seks dan klub-klub yang berada di resor. Tidak hanya itu, para wisatawan juga bisa ditangkap oleh pihak berwajib setempat jika ketahuan berhubungan seks dengan pelacur setempat atau satu sama lain di pantai Pattaya.

Disebutkan oleh Gubernur, Pakkaratorn Teianchai tindakan ini dilakukan sebagai bentuk aksi nyata bahwa pemerintah Thailand bersikap serius ingin membersihkan wisata seks di Pattaya. “Saya ingin orang melihat bahwa kita tidak seperti apa yang mereka katakan. Kami tidak mengizinkan pelacuran di tempat-tempat hiburan ini, ” ungkap Pakkaratorn Teianchai tahun lalu.

Lalu apakah berarti sekarang kawasan wisata Pattaya telah benar-benar berubah dan menjadi kawasan wisata yang ramah keluarga? Well, dikatakan dalam satu tahun ini laporan dari Pattaya memperlihatkan perubahan walaupun hanya sedikit.

Daily Star Sunday melaporkan tingkat hunian hotel di hotel-hotelnya hampir 100 persen selama periode tahun baru dan banyak tamu di Thailand yang memilih untuk merasakan sensasi sisi laut yang indah di kawasan ini. Sebagaimana dilansir Thesun, Senin (21/1/2019).*