Buku Misterius Ujaran Kebencian Diedarkan, Warga Rengat Kawatir

Selasa, 03 April 2018 - 00:46:50 WIB

Cover buku yangbkmungminan tida

RENGAT - Warga Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dikejutkan dengan adanya buku yang disebar ke sejumlah rumah oleh orang misterius.
 Buku itu berisi ujaran kebencian terhadap suatu agama. Modusnya, orang yang menyebar buku itu melempar ke halaman rumah warga pagi hari.
"Kami sudah melapor ke polisi terkait buku itu, isinya tentang ajaran agama. Si pembuat buku sepertinya mau menyesatkan, tapi tidak terpengaruh dengan iman kami," ujar Cha, warga Rengat, Senin (2/4/2018).

Cha menceritakan, temuan buku itu berawal ketika ibunya membuka pintu pagi hari pada Jumat (30/3/2018) ketika bertepatan dengan perayaan hari libu sekitar pukul 06.30 Wib. Ibunya kemudian mengambil buku yang dilempar dari luar pagar rumahnya ke teras.
"Setelah ibu saya melihat judul buku itu, langsung dibuang ke tong sampah, karena khawatir ada tipuan. Ibu sudah curiga karena dari judulnya saja sudah kelihatan tidak beres," katanya.
Temuan buku itupun diberitahu sang ibu kepada keluarganya yang berprofesi sebagai seorang polisi. Kemudian keluarganya itu meminta buku yang dibalut dengan plastik putih bening untuk diamankan. 
"Saya juga sempat baca bukunya, dan isinya itu seperti menjelek-jelekkan agama. Tapi saya tidak terpengaruh, karena jelas tak ada manfaat dari buku itu," ucap Chaementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo mengaku sudah mendapat laporan dari sejumlah warga atas penyebaran buku berisi ajaran sesat tersebut. Pihaknya sedang menyelidiki pelaku yang beraksi di Kelurahan Kampung Besar Kota dan Sekip Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu.

"Ya benar, buku itu sudah kita amankan, jumlahnya sekitar 10 lembar," katany

Guntur menduga, pelaku penyebaran buku itu menggunakan mobil, ke pekarangan rumah warga dengan tujuan memprovokasi sejumlah umat.
"Masih didalami petugas, namun dugaan sementara penyebaran buku itu bertujuan memperkeruh suasana yang bertepatan dengan perayaan hari besar agama," ucap Guntur. 

Ditambahnya, dari hasil penelusuran polisi, isi buku itu tidak berpengaruh kepada warga yang menemukannya. Namun petugas akan menelusuri kelompok orang yang ingin memprovokasi warga dengan menyebarkan unsur SARA.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan selebaran itu. Kami yakin, masyarakat sudah sangat cerdas, dan masing-masing memiliki keyakinan yang tentunya tidak bisa dipaksakan," terang Guntur.