Waduh! Percobaan Bunuh Diri Anak dan Remaja Kian Meningkat

Selasa, 23 April 2019 - 13:21:00 WIB

Ilustrasi. (sumber;internet)

JAKARTA - Kondisi kesehatan mental anak-anak semakin memprihatinkan. Kondisi itu ditandai dengan meningkatnya jumlah anak dan remaja yang melakukan percobaan bunuh diri.

Studi terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, jumlah anak dan remaja yang mengunjungi ruang gawat darurat karena mempertimbangkan atau mencoba bunuh diri meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. 

"Sebagian besar anak-anak dengan upaya bunuh diri, pertama kali langsung dibawa ke UGD," kata pemimpin penelitian dari McGill University Brett Burstein, dikutip dari Reuters.

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics itu menemukan, kunjungan gawat darurat karena upaya bunuh diri pada anak berusia 5-18 tahun melonjak dari 580 ribu pada 2007 menjadi 1,1 juta kasus pada 2015. Data ini didapat setelah peneliti menganalisis kunjungan ke unit gawat dararut pada anak-anak.

Sekitar 87 persen kunjungan ke UGD itu terkait dengan pemikiran untuk bunuh diri. Sekitar 2 persen yang membutuhkan rawat inap setelah percobaan bunuh diri. 

Studi ini juga mendapati sebanyak 43 persen anak yang datang ke UGD karena percobaan bunuh diri itu merupakan anak berusia 5-10 tahun. 

Hanya 13 persen dari anak-anak tersebut yang mendapatkan perawatan dari spesialis psikiatri anak atau kesehatan mental.

"Meningkatnya jumlah ini berarti kita perlu menambah sumber daya untuk layanan kesehatan mental berbasis masyarakat," kata Burstein.

Psikolog Nicholas Westers menyarankan agar orang tua lebih memperhatikan kesehatan mental anak. Orang tua mesti peka terhadap perubahan suasana hati, perilaku, tidur, sosial, dan akademik anak.

"Tidak apa-apa untuk bertanya kepada anak Anda apakah ia pernah berpikir untuk bunuh diri. Jika anak Anda mengungkapkan pemikiran bunuh diri saat ini dan Anda khawatir mereka akan menindaklanjutinya, segera ambil tindakan dari yang ahli," kata Westers mengomentari hasil penelitian ini.*