PKB Tunjuk Ade Agus Hartanto Untuk Bakal Cabup Inhu

Kamis, 23 Mei 2019 - 20:00:00 WIB

Ade Agus Hartanto (net)

RENGAT- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil meraih sukses pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dengan meraih 4 kursi di DPRD Inhu. Padahal sebelumnya partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini, pada Pileg 2019 hanya menempatkan satu orang kader nya di DPRD Inhu dan saat ini menjadi ketua DPC PKB Inhu,  Heri Sukandi. 

Sukses yang diraih dengan peningkatan suara 160 persen dari Pileg 2014, dinilai wajar jika PKB langsung menilai bahwa salah seorang kadernya,  layak untuk ikut dalam pertarungan Pemilihan Bupati Indragiri Hulu tahun 2020 mendatang.

Ketua DPW PKB Riau,  Abdul Wahid menegaskan bahwa Indragiri Hulu akan menjadi salah satu basis dari PKB di Riau. "Kenaikan suara di Inhu hingga 160 persen dari 11.206 suara di tahun 2014 menjadi ,  ini akan menjadi basis bagi PKB di Riau,  tegasnya. 

Dikatakannya, dengan kekuasaan tidak di tangan PKB,  tetapi partainya meskipun tertekan masih tetap dapat meraih suara terbanyak kedua setelah Golkar sebagai pemenang. 

Diungkapkannya,  dengan hasil baik ini,  PKB sudah kadernya akan ikut dalam kontestasi Pemilihan Bupati (Pilbup)  Inhu 2020. "Kita Optimis Inhu satu ditangan dan kita sudah siapkan kader,  tegasnya. 

Anggota DPRD Riau dua periode ini langsung menyatakan bahwa kader yang dimaksudnya adalah Ade Agus Hartanto yang saat ini juga merupakan anggota DPRD Riau.

Ade merupakan anggota DPRD Riau dari pemilihan Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi. Saat Pileg 17 April 2019 lalu,  Ade kembali terpilih sebagai anggota DPRD Riau periode 2019 -2024 dengan perolehan suara, 29 ribu lebih."Dari jumlah suara tersebut,  21 ribu lebih suara saya dapatkan dari Inhu,  ucap Ade. 

Ade mengaku siap menjadi calon Bupati Indragiri Hulu 2021-2026, meskipun dirinya harus mundur sebagao Anggota DPRD Riau. "Saya ingin membangun Inhu,  jabatan sebagai dewan di Propivinsi tentunya akan tetap digantikan oleh rekan saya di PKB dan siapaun itu tentu programnya sebagai dewan sudah diatur dan tidak akan lari dari kebijakan yang sudah diatur oleh partai,  ucapnya. 

Menurutnya,  pemerintah tidak bisa dikelola dengan sederhana tetapi harus stimulus,  penempatan harus tepat,  program peningkatan perekonomian masyarakat harus menjadi perhatian utama.

Dikatakan pria kelahiran Pekanbaru 12 Agustus 1983,  pembenahan secara mendasar harus dilakukan dari semua sisi. Pembenahan secara masif karena saat ini belum maksimal pemerintahan yang ada dalam melakukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Ditambahkan Wahid, setelah ini kedepannya, Komunikasi dengan antar partai akan dilakukan dan selain itu aspirasi masyarakat, bagaimana respon masyarakat,  apakah menginginkan Agus atau tidak sangatlah penting. "Hidung pesek,  pipi tak mungkin disorong sorong, tegas Ade.