Hati-Hati, Menyimpan Rahasia Bisa Jadi Penyakit

Senin, 16 April 2018 - 15:09:24 WIB

Ilustrasi menyimpan rahasia. (sumber;internet)

JAKARTA - Setiap orang memiliki rahasia yang harus dijaga rapat-rapat. Akan tetapi, memendam rahasia ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan. Ya, curhat kepada orang lain justru lebih baik daripada harus menyimpan rahasia besar seorang diri. Kenapa bisa begitu, ya?

Apa hubungannya menyimpan rahasia dengan kesehatan tubuh?

Hampir semua orang menceritakan rahasianya kepada orang terdekat, tapi mungkin ada juga rahasia yang dipendam sendiri. Ini hak Anda, mau menceritakan rahasia tersebut atau tidak.

Hanya saja sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, seorang profesor dari University of Notre Dame seperti dilansir dari kantor berita Telegraph, telah menguak efek menyimpan rahasia dengan kesehatan tubuh. Orang yang menyimpan rahasia pribadi lebih rentan stres.

Mengapa begitu? Nah, orang yang memendam rahasia biasanya akan berusaha keras untuk menghindari hal-hal yang berkaitan yang dengan rahasia tersebut. Meski kadang tidak disadari, Anda bisa menguras banyak tenaga untuk memikirkan bagaimana caranya supaya tidak kelepasan bicara atau menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan rahasia yang Anda kubur tersebut. Anda juga mungkin sering was-was bila suatu saat rahasia Anda terbongkar.

Akhirnya rasa cemas, takut, dan tertekan membuat stres mudah meningkat. Ini tentu berbeda dengan orang yang lebih terbuka dan tidak banyak menyimpan rahasia. Stres inilah yang lantas berdampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Apa saja dampaknya bagi kesehatan kalau Anda menyimpan banyak rahasia?

Stres adalah reaksi alamiah tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau mengancam. Ketika Anda merasa cemas, takut, dan tertekan soal rahasia yang Anda simpan, serangkaian reaksi kimia terjadi di dalam tubuh Anda. Reaksi ini merupakan metode pertahanan tubuh supaya Anda tidak cedera dan bisa melarikan diri dari bahaya (meskipun sebenarnya bahaya yang dihadapi sifatnya psikologis, bukan fisik). Ini disebut dengan fight or flight response, dalam bahasa Indonesia yaitu respon lawan atau lari.

Kondisi tersebut membuat jantung berdegup kencang, pernapasan menjadi lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah meningkat. Bila reaksi ini hanya beberapa kali terjadi, tentu masih normal. Namun, kalau Anda terus-terusan berada dalam kondisi ini akibat stres memendam rahasia besar, tubuh pun jadi kesulitan menjalankan fungsinya dengan normal.

Stres berat dalam jangka waktu panjang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, mengacaukan keseimbangan hormon, mengganggu konsentrasi, menyebabkan gangguan tidur, membahayakan kesehatan jantung, hingga memicu gangguan pencernaan.

Namun, kembali lagi bahwa pemicu stres pada setiap orang berbeda. Ini juga tergantung dari seberapa besar dan beratnya rahasia yang Anda pendam. Walaupun secara tidak langsung menyebabkan stres, memendam rahasia menimbulkan adanya gejala stres, seperti merasa selalu khawatir dan gelisah bila rahasianya akan terbongkar.

Anda bisa terus menjaga rahasia, asal…

Selama Anda tidak terlalu terganggu atau terbebani dengan rahasia yang Anda simpan, silakan saja memendam suatu rahasia dalam-dalam. Namun, bila Anda merasa terus tertekan, pertimbangkan juga kesehatan mental dan fisik Anda. Menceritakan rahasia tersebut kepada orang yang benar-benar Anda percaya mungkin bisa membuat Anda merasa lebih baik.

Yang terpenting pilih orang terdekat Anda yang bisa mendengarkan dengan tenang, tidak tersinggung dengan rahasia tersebut, dan tidak menghakimi Anda. Teman Anda mungkin bisa membantu Anda untuk menghadapi rahasia tersebut dan membuat Anda lebih nyaman.

Bila Anda merasa ragu, pilihan terbaik adalah melakukan konsultasi pada terapis atau psikolog mengenai hal ini. Apalagi bila Anda sudah merasakan beberapa gejala stres berat seperti susah tidur, nafsu makan mendadak naik atau turun, serta gangguan pencernaan.*