Ribuan Titik Panas Karhutla Terpantau di Sumatera Hari ini

Sabtu, 21 September 2019 - 12:02:00 WIB

Ilustrasi.(sumber;internet)

PEKANBARU - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 1.182 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatera pada Sabtu (21/9/2019) pagi. Deteksi ini dilakukan menggunakan satelit Terra dan Aqua yang dilakukan pada pukul 06.00 WIB.

Provinsi Jambi diketahui memiliki titik panas terbanyak, yakni 499 titik. Setelah itu diikuti Sumatera Selatan 391 titik dan Riau 198 titik.

Catatan lainnya, terdeteksi 40 titik panas di Bangka Belitung, 33 titik panas di Lampung, sembilan titik panas di Riau, delapan titik panas di Sumatera Barat, serta masing-masing dua titik panas di Sumatera Utara dan Bengkulu.

Khusus di Riau, dipastikan terdapat 129 titik api karhutla. Lokasi titik api ini paling banyak di Indragiri Hilir yaitu sebanyak 47 titik, Rokan hilir 38 titik, dan Pelalawan 18 titik.

BMKG juga menjelaskan pada Sabtu pagi jarak pandang di Riau memburuk. Di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB jarak pandangnya hanya 700 m, di Kabupaten Pelalawan 400 m, serta di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hilir 500 meter. Sementara itu terpantau di Kota Dumai jarak pandang relatif bagus, yakni 2 kilometer.

Di Kota Pekanbaru, Papan penunjuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan kualitas udara kategori sangat tidak sehat.

Kebakaran Meluas

Kebakaran dinyatakan Wakil Komandan Satuan Tugas Karhutla Riau, Edwar Sanger, telah meluas di Kabupaten Pelalawan dan Kampar yang lokasinya dekat Kota Pekanbaru.

Di Rimbo Panjang, daerah perbatasan Kampar dengan Pekanbaru, lokasi titik api meluas menjadi sekitar 5 hektare dari sebelumnya setengah hektare.

Di Pelalawan, kebakaran bertambah luas di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, mencapai 40 hektare dari sebelumnya 11 hektare. Kemudian di Desa Lalang Kabung Kecamatan Pelalawan meluas jadi 5 hektare, Desa Lubuk Keranji Timur Kecamatan Bandar Petalang meluas 15 hektare, di Ds. Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci meluas jadi 50 hektare dari sebelumnya 6 hektare, dan di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan meluas jadi 2 hektare.

"Upaya pemadaman terus kita lakukan," kata Edwar.*