Bayi Kembar Siam ini Tak Bisa Dipisahkan

Kamis, 19 April 2018 - 11:46:13 WIB

Bayi Kembar Siam dempet perut asal Porbolinggo ini tidak bisa dioperasi. (sumber;internet)

PROBOLINGGO - Tim dokter kembar siam RSU dr Soetomo menyatakan tidak ada operasi pemisahan tubuh bayi kembar siam yang lahir di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, bayi kembar siam ini diketahui memiliki dua jantung. Namun jantung salah satu bayi berlubang sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.

Jika dipaksa untuk dipisahkan, maka akan berbahaya. Apalagi salah satu jantung bayinya lemah akan terjadi imbas bayi lainnya.

"Sementara untuk sel pembuluh darah, saling menopang antara jantung keduanya," kata salah satu dokter kembar siam RSU dr Soetomo, dr Agus Harianto SpA(K) kepada wartawan di ruang RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo, Rabu (18/4/2018).

Itu berarti Agus menegaskan jika bayi kembar siam pasangan SN dan ST ini dinyatakan tidak bisa dipisahkan karena fisik. Hal itu juga disetujui dan jadi keputusan bersama antara RSUD Tongas dengan tim medis kembar siam RSU dr Soetomo.

"Dengan keputusan tersebut, secara otomatis bayi kembar siam tersebut akan dilakukan perawatan di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo," jelasnya.

Untuk menjaga stamina kesehatan bayi tersebut, pihaknya akan memberikan obat-obatan terkait dengan kesehatan bayi. "Kami tetap akan pantau perkembangan kesehatan bayi ini," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Shodiq Tjahjono mengatakan, pihaknya bersama dengan rumah sakit akan merawat bayi kembar ini dengan baik, bahkan tanpa batasan waktu. "Sampai kondisi bayi ini benar-benar stabil," tegasnya.

Bahkan dia juga mengatakan, terkait dengan biaya perawatan, bayi ini tidak akan dikenakan biaya atau gratis. "Bayi ini akan dirawat intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Tongas," tutup Shodiq.

Bayi kembar siam ini lahir pada Selasa (10/4) lalu, sekitar pukul 15.15 WIB, melalui operasi caesar di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo. Bayi ini lahir dengan kondisi conjoined twin parapagus atau dempet perut dan dada, serta hanya memiliki sepasang kaki. Bayi ini memiliki berat badan 4,2 kg dan panjang dada hingga kaki 37 cm.*