Emas Antam Naik Jadi Rp743 Ribu

Rabu, 13 November 2019 - 09:48:00 WIB

Ilustrasi.(sumber;internet)

JAKARTA - Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berada di posisi Rp743 ribu per gram pada Rabu (13/11/2019). Posisi tersebut naik Rp2.000 dari Rp741 ribu per gram pada Selasa (12/11).

Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) turun Rp1.500 per gram dari Rp656.500 menjadi Rp656.500 per gram pada hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp396 ribu, 2 gram Rp1,43 juta, 3 gram Rp2,13 juta, 5 gram Rp3,53 juta, 10 gram Rp7 juta, 25 gram Rp17,38 juta, dan 50 gram Rp34,73 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp69,4 juta, 250 gram Rp173,25 juta, 500 gram Rp346,3 juta, dan 1 kilogram Rp701,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.459 per troy ons atau menguat 0,36 persen.

Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot menguat 0,17 persen ke US$1.458,81 per troy ons pada pagi ini. Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional akan menguat pada hari ini.

Ia memperkirakan emas bergerak di rentang US$1.452 sampai US$1.468 per troy ons pada hari ini. Harga emas di pasar internasional berhasil menguat berkat sentimen dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Orang nomor satu di AS itu baru saja memberi pernyataan akan tetap bersikap keras kepada China bila kesepakatan yang dibahas kedua negara tidak menguntungkan Negeri Paman Sam.

"Ini mengindikasikan bahwa negosiasi menuju ke perjanjian dagang tidak akan mudah. Hal ini bisa menjadi pendorong kenaikan harga emas hari ini," ucap Ariston, Rabu (13/11/2019).

Sementara belum ada sentimen lain yang mampu menggerakkan harga emas di pasar internasional. Sebab, nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang hanya melemah secara tipis.*