Gubri Syamsuar Imbau Umat Islam Tidak Salat Berjemaah di Masjid, Termasuk Salat Jumat

Rabu, 25 Maret 2020 - 12:54:00 WIB

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengimbau tokoh agama Islam di provinsi Riau agar salat Jumat pekan ini ditiadakan di masjid. Imbauan disampaikan Gubri untuk menghindari keramaian di rumah ibadah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) di provinsi Riau.

"Imbauan saya kalau bisa Jumat ke depan mungkin salat di rumah saja," kata Syamsuar kepada CAKAPLAH.com usai menggelar pertemuan dengan para tokoh agama, adat dan masyarakat Riau di Gedung Daerah Pekanbaru, Selasa (24/3/2020) malam.

Begitu juga dengan salat lima waktu berjemaah di masjid, diharapkan tidak ada orang yang berjemaah di masjid. Namun azan di masjid tetap dikumandangkan setiap masuk waktu salat.

"Tadi Sekjen MUI Riau menyampaikan sepakat kepada kami, di masjid itu ada orang salat di sana, tapi tidak berjemaah lagi. Yang berjemaah itu paling-paling iman dan bilal. Dan masjid tetap melaksanakan azan," terangnya.

Tak hanya itu, mantan Bupati Siak juga meminta ceramah di masjid dan musala untuk sementara waktu dihentikan.

"Kemudian ceramah-ceramah yang sudah terjadwal diberbagai masjid dan musalah, kalau bisa diberhentikan dulu," pintanya.

"Begitu juga ibadah di Gereja, Vihara dan Pura, para tokoh sudah sepakat tidak melibatkan jemaah banyak," sambungnya.

Gubri menyampaikan tujuan pihaknya mengundang para tokoh agama, baik Islam, Kristen, Hindu dan Budha, serta tokoh adat dan masyarakat, agar mereka bisa membantu pemerintah meningkatkan kesadaran masyarakat. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi merebaknya virus Corona ini untuk keselamatan masyatakat itu sendiri.

"Karena tujuan pemerintah membuat semua ini untuk memelihara kesehatan sekaligus menjaga keselamatan masyarakat," ucapnya.

"Tadi saya sampaikan jangan positif satu Covid-19 di Riau ini dianggap sedikit, karena ada ribuan orang di Riau ODP yang diantaranya datang dari Malaysia. Dan pasien PDP yang dirawat di rumah sakit sebagaian besar memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia," tambahnya.

Menurutnya, jika Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan Pasien Dengan Pemeriksaan (PDP) di Riau ini dilakukna rapit test (tes cepat) Covid-19, maka akan ketahuan terinfeksi atau tidak.

"Makanya saya katakan kasus Covid-19 di Riau ini tidak sederhana. Karena itu kami harapkan dukungan dari tokoh agama, masyarakat dan adat agar mereka bisa menyampaikan kepada jemaah dan masyarakat. Karena ini semua dalam dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Corona," ujarnya.*