Kampung Terih, Spot Wisata Kekinian di Batam

Selasa, 24 April 2018 - 06:25:00 WIB

Kampung Terih di Batam yang mempesona. (sumber;internet)

BATAM - Tak bisa dipungkiri, dunia digital turut memengaruhi industri pariwisata. Kegemaran berfoto para wisatawan disadari atau tidak ikut mendongkrak popularitas sebuah destinasi wisata.

Fakta tersebut akhirnya mendasari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk bergerak dan memaksimalkan dunia digital dalam mempromosikan spot-spot pariwisata Indonesia. Langkah selanjutnya yang diambil oleh Kemenpar adalah dengan menciptakan destinasi wisata kekinian agar semakin lekat dengan tren dunia digital.

Batam pun memiliki satu destinasi baru hasil kreasi Generasi Pesona Indonesia (GenPI) yang cocok untuk dunia digital. Kampung Terih, sebuah destinasi wisata kekinian yang mengusung konsep Instagramable.

Spot wisata ini terletak tak jauh dari kota Batam. Jaraknya hanya berkisar 30-45 menit perjalanan. Di sini banyak terdapat tempat buatan yang sangat cocok untuk diabadikan oleh para pengunjung.

Di sekitar area wisata banyak terdapat tulisan-tulisan lucu tentang hubungan percintaan. Anda akan banyak melihat tulisan seperti “Area khusus jomblo”, “Kutunggu jandamu”, atau bahkan pesan bermoral seperti “Cinta boleh mati, tapi hutan tidak”.

Tulisan-tulisan ini menurut Bambang Saputra, selaku pengurus Pasar Mangrove, didapat dari aspirasi para pengunjungnya sendiri.

“Ada cinta-cintaan, ada pesan juga. Kita tuh memang pengin memberikan efek begitu orang ngelihat tulisan itu mereka tersenyum. Kita juga menyerap aspirasi dari pengunjung ada yang memberi saran bikin tulisan ini atau itu,” ujar Bambang saat ditemui di Kampung Terih, Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 April 2018.

Tak hanya itu saja, Kampung Terih juga menawarkan keindahan alam dari hutan mangrove. Keteduhan dedaunan mangrove berpadu dengan desiran ombak menjadi satu pengalaman berlibur yang cukup seru.

Nama Terih sendiri ternyata diambil dari bebatuan yang mulanya banyak bertebaran di sekitar pantainya. Orang-orang Batam biasa menyebut batu pipih berwarna merah yang banyak ditemukan di sana dengan sebutan Terih.

Kendati baru diresmikan pada akhir l tahun 2017, Pantai Terih nyatanya sudah bisa menyerap banyak wisatawan mancanegara. Seperti destinasi wisata Batam lainnya, Pantai Terih didominasi oleh wisatawan dari Singapura.

“Kita buka itu tanggal 5 November. Dari laporan terakhir sampai bulan Maret, tercatat sudah ada pengunjung sampai 24 ribu lebih. Wisman kebanyakan datang dari Singapura dan Malaysia,” terang pria yang kerap disapa Sanca tersebut.

Ide dan konsep Instagramable Pantai Terih sendiri diakui oleh Bambang datang dari imajinasinya. Ia sering kali melihat gambar-gambar dari Pinterest lalu merealisasikannya ke kehidupan nyata.

“Ide-ide itu mungkin ada beberapa yang ambil dari Pinterest. Dasarnya dari sana cuma kita mainkan imajinasi dan menyesuaikan dengan kondisi kita. Dana yang digunakan kan berbeda (dengan yang ada di gambar Pinterest), kita dengan minim dana harus bisa memaksimalkan itu. Sebisa mungkin bahan yang digunakan dari barang daur ulang,” kata Bambang.

Kini Pantai Terih masih dalam proses pengembangan. Mereka akan terus menciptakan spot-spot baru yang sebisa mungkin bisa dipromosikan dengan gratis oleh para pengunjung melalui media sosial.*