Tajak Kampar Terbelah Ditengah

Selasa, 04 Agustus 2020 - 10:04:00 WIB

Tajak

PEKANBARU - Museum Sang Nila Utama Dinas Kebudayaan Riau tentu saja mengoleksi berbagai benda-benda peninggalan sejarah, bahkan pra-sejarah. Setidaknya, ada 4000-an lebih koleksi yang tersimpan dengan baik di bangunan dua lantai itu. Benda-benda bersejarah tersebut menjadi bukti, bahwa Riau memiliki sejarah  panjang dengan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. 

Meski jumlah koleksi yang sudah terhimpun tersebut masih terbilang sedikit, namun sudah cukup untuk mengetahui karakteristik masyarakat di mana benda-benda itu ditemukan. Aktivitas budaya yang berkembang dimasanya menghasilkan benda-benda atau alat-alat sebagai jawaban atas tantangan zaman.

Sebagai salah satu wilayah perbukitan dengan kekayaan alam yang melimpah, masyarakat Kampar memiliki berbagai berbagai peralatan pertanian khas. Salah satunya, "Tajak". Tajak yang dalam kamus besar bahasa Indonesia dimaknai alat berupa cangkul untuk membersihkan rumput di ladang maupun sawah.

"Uniknya, Tajak Kampar ini di tengahnya terbelah dua mengikat mata tajak yang pipih dengan rotan dibagian kiri dan kanannya agar tidak mudah terlepas," ulas Kadisbud Riau Yoserizal Zen.

Dijelaskannya, tangkai Tajak Kampar terbuat dari kayu yang keras. Sedangkan mata tajak terbuat dari besi yang pipih berbentuk oval dan agak memanjang. 

Tajak Kampar berbeda dengan tajak-tajak dari wilayah lain. Tajak dari daerah lain tangkainya lurus, matanya empat persegi panjang. Sedang Tajak Kampar matanya pipih berbentuk oval dan memanjang dengan tangkai yang terbelah dua. Panjang tangkainya berkisar 190 centimeter, dengan ukuran mata tajak 21 centimeter. Tajak ini didapatkan di kampung-kampung lama.(adv)