Studi : Kopi Dapat Memperlambat Penyebaran Kanker Kolon

Rabu, 30 September 2020 - 15:33:00 WIB

Ilustrasi.(sumber;internet)

JAKARTA - Sebuah studi menunjukkan kebiasaan minum kopi dapat memperlambat penyebaran kanker kolon atau kanker usus besar. Penelitian yang dipublikasikan online di jurnal JAMA Oncology ini mempelajari hubungan minum kopi dengan kelangsungan hidup pasien dengan kanker usus besar atau kanker kolorektal.

Dari hampir 1.200 pasien dalam penelitian tersebut, mereka yang minum empat cangkir atau lebih setiap harinya berpeluang hidup 36 persen lebih tinggi--sepanjang periode 13 tahun penelitian ini.

Dalam banyak kasus, kanker usus besar metastatik yang telah menyebar dari titik awalnya menurut penulis utama penelitian Christopher Mackintosh, tetap jadi penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

"Namun, sejumlah faktor gaya hidup seperti diet dan olahraga dikaitkan dengan masa hidup yang lebih lama bagi pasien penderita kanker usus besar," kata Mackintosh yang merupakan mahasiswa kedokteran tahun keempat di Mayo Clinic School of Medicine di Phoenix seperti dikutip laman kesehatan Web MD.

Studi yang dikerjakannya itu menemukan bahwa pasien yang menjalani kemoterapi untuk kanker kolorektal metastatik dan memiliki kebiasaan minum kopi, memiliki harapan hidup lebih lama.

Hasil riset yang dipublikasikan pada 17 September 2020 melibatkan 1.171 pasien kanker usus besar yang merupakan bagian dari studi pengobatan kanker yang dilakukan dalam rentang 2005 hingga 2018. Selama itu, asupan makanan dan minuman mereka dicatat.

Peneliti akhirnya menemukan, semakin banyak kopi yang diminum maka semakin besar pula manfaatnya bagi kelangsungan hidup. Mackintosh mencatat, pasien yang mengonsumsi secangkir kopi per hari cenderung bertahan 30 bulan setelah diagnosis.

Sementara mereka yang minum dua atau tiga cangkir sehari dapat bertahan hidup 32 bulan setelah diagnosis. Dan, mereka yang mengonsumsi empat cangkir atau lebih kopi kelangsungan hidupnya meningkat hingga 39 bulan.

Banyaknya kopi yang diminum berbanding terbalik dengan kecepatan perkembangan kanker. Jadi semakin banyak kopi yang diminum maka penyebaran kanker kian lambat.

Status penyakit mereka yang minum antara dua atau tiga cangkir per hari lebih lambat memburuknya dibanding yang minum secangkir atau kurang. Begitu juga dengan pasien yang minum empat cangkir atau lebih kopi sehari, mereka lebih lambat lagi perkembangan kankernya.

Bukan Berarti Dianjurkan Minum Kopi
Temuan ini dibangun atas dasar penelitian sebelumnya yang mengidentifikasi hubungan antara kopi dan perkembangan sel kanker di antara pasien kanker usus--yang penyakitnya belum menyebar.

"[Tapi] sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama tentang efek kopi pada pasien kanker kolorektal metastatik," terang Mackintosh.

Peneliti memperingatkan, meskipun hasil studi menunjukkan dampak positif antara kebiasaan minum kopi dengan pelambatan penyebaran kanker. Namun bukan berarti penulis penelitian lantas menganjurkan pasien kanker usus besar untuk meminum kopi.

Yang juga perlu ditekankan, studi belum membuktikan bahwa minum kopi menyebabkan penurunan risiko kematian atau pertumbuhan kanker usus besar melambat. Karena itu Mackintosh mewanti pasien usus besar agar tidak meningkatkan konsumsi kopi mereka secara drastis.

"Sebaliknya, jika seseorang adalah pasien kanker kolorektal dan suka minum kopi, mereka dapat terus melakukannya tanpa takut memperburuk prognosis kanker. Tentu saja, keputusan seperti ini harus selalu didiskusikan kasus per kasus dengan ahli kesehatan," kata dia menyarankan.

Gagasan itu didukung seorang peneliti divisi epidemiologi kanker dan genetika dengan cabang epidemiologi metabolik US National Cancer Institute's di Rockville, Erikka Lotfield.

"[Studi ini] bukannya mendorong orang harus mulai minum kopi, tetapi lebih ke meyakinkan pasien kanker kolorektal yang sudah terbiasa minum kopi, bahwa tidak apa-apa melanjutkan kebiasaan itu," kata Erikka.*