Pekanbaru Masih Kekurangan Guru

Selasa, 24 November 2020 - 15:21:00 WIB

Ilustrasi.(sumber;internet)

PEKANBARU - Meski ada penambahan guru dari lulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kota Pekanbaru ternyata masih kekurangan guru.

"Dibilang kurang, tetap kurang. Tapi kan tahun ini ada penambahan 235 guru," kata Penjabat di Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru H Muhammad Jamil SAg MAg MSi, Selasa (24/11/2020).

Dari jumlah itu, 166 di antaranya merupakan guru sekolah dasar dan 69 lainnya guru sekolah menengah pertama. Mereka merupakan guru lulusan CPNS tahun 2019 lalu.

"Insya Allah bisa menambah kekurangan guru, walau pun belum terpenuhi kekurangan," jelasnya.

Ditanya berapa jumlah kekurangan guru di Kota Pekanbaru, Jamil mengaku tidak hafal. Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas saat dikonfirmasi tidak menjawab.

Berita sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mempersiapkan kebutuhan 1 juta formasi guru yang akan direkrut melalui program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk itu Dinas Pendidikan di daerah, diminta segera mengajukan formasi kebutuhan guru di daerahnya masing-masing.

Hal itu disampaikan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, dalam pengumuman seleksi guru PPPK 2021 di Jakarta, Senin (23/11/2020).

"Seleksi PPPK ini dibuka karena berdasarkan data pokok pendidikan Kemendikbud mengestimasi kebutuhan guru di sekolah negeri itu mencapai sekitar 1 juta orang," kata Nadiem.

Sementara saat ini, lanjut Nadiem, baru beberapa daerah saja di Indonesia yang telah mengajukan formasi kebutuhan guru di daerahnya masing-masing melalui Dinas Pendidikan. Sehingga dia mengimbau agar pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikannya segera mengirimkan formasi kebutuhan guru masing-masing.

“Dinas Pendidikan saat ini baru mengajukan sekitar 200.000 formasi. Karenanya kami mengimbau agar Dinas Pendidikan di daerah segera mengirimkan formasi data kebutuhan gurunya masing-masing," pinta Nadiem.

Nadiem menyebut selama ini kekurangan guru menjadi salah satu faktor utama kurangnya pelayanan yang optimal kepada para pelajar. "Di sisi lain terdapat banyak guru honorer yang memiliki kompetensi yang sangat baik, namun kesejahteraan yang masih belum terjamin dengan baik," ujarnya.*