Ratu Elizabeth II Cari Admin Sosmed, Gajinya Setengah Miliar!

Rabu, 03 Februari 2021 - 06:14:00 WIB

sumber;internet

LONDON - Istana Buckingham sedang mencari Senior Employee Communications Assistant alias asisten komunikasi senior untuk bekerja 37,5 jam seminggu. Lowongan pekerjaan ratu Elizabeth II ini diumumkan di LinkedIn.

Menyadur People Selasa (02/02) pelamar kerja minimal kuliah hingga tingkat sarjana, dengan beberapa pengalaman komunikasi internal atau karyawan.

"Bekerja sebagai bagian dari tim SDM profesional dan suportif kami, Anda akan mendukung semua aspek komunikasi karyawan kami dan akan bergabung pada waktu yang menarik dan penting," tulis daftar tersebut di LinkedIn dan situs web The Royal Household.

Di Indonesia, Senior Employee Communications Assistant ini lebih dikenal sebagai admin Sosmed dan karena pekerjaan ini berkaitan dengan Kerajaan Inggris, tentu saja gaji yang ditawarkan tak main-main.

Ratu Elizabeth II menawarkan gaji sebesar USD 37.000 yang setara setengah miliar rupiah, belum termasuk tunjangan.

Kandidat yang dipilih akan menjadi ahli analitik yang "mengelola intranet sosial untuk memastikan itu adalah tempat yang 'harus dikunjungi' oleh setiap karyawan".

Mereka juga bekerja mengatur berita, sumber dan tulis konten, mendukung editor lokal, dan menjadi titik pengetahuan teknis.

"Tapi itu belum semuanya. Kami hanya fokus pada audiens eksternal kami, menjelaskan siapa kami dan pekerjaan yang kami lakukan untuk menarik bakat masa depan," tulis keterangan lowongan kerja.

"Sebagai duta merek untuk komunikasi rekrutmen kami, Anda akan memimpin pengembangan tentang keberadaan web eksternal dan media sosial kami," tambah daftar posisi tersebut.

Menurut Rumah Tangga Kerajaan, istana saat ini juga mempekerjakan empat posisi lain yaitu asisten desain dan pengembangan, analis keuangan ritel, operator gudang dan penasihat pembelajaran digital - yang terakhir akan berada di Istana Buckingham.

Lowongan pekerjaan ini datang 8 bulan setelah sekitar 380 karyawan yang telah dipekerjakan sebagai pemandu istana diberhentikan karena pandemi COVID-19, bahkan sebelum mereka mulai bekerja.*