Cabai Merah Hingga Jengkol Picu Inflasi Riau

Senin, 02 Agustus 2021 - 11:01:00 WIB

Ilustrasi.(sumber;internet)

PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Juli 2021, Riau mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,91. Hal ini membuat Inflasi Tahun Kalender (Januari - Juli 2021) sebesar 0,71 persen dan Inflasi Year on Year (Juli 2020 - Juli 2021) sebesar 2,21 persen.

"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, 2 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,31 persen dan Kota Dumai sebesar 0,22 persen. Sedangkan Kota Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,10 persen," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Senin (2/8/2021).

Ia mengatakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,51 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,28 persen.

Selanjutnya adalah kelompok pendidikan sebesar 0,22 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,11 persen, kelompok transportasi sebesar 0,07 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

"Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pakaian dan alas kaki relatifstabil dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.

Lanjut Misfaruddin, adapun komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Juli 2021, antara lain cabai merah, sewa rumah, cabai rawit, daging sapi, ikan nila, jengkol, bawang merah serta ikan asin teri.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain: ayam hidup, daging ayam ras, emas perhiasan, minyak goreng, tomat dan juga ikan tongkol," ucapnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 13 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,62 persen, diikut oleh Kota Gunungsitoli sebesar 0,52 persen dan Kota Batam sebesar 0,45 persen.

"Sementara itu deflasi terjadi di sebelas kota, dengan deflasi tertinggi yaitu di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,32 persen, diikuti Kota Jambi sebesar 0,21 persen dan Kota Banda Aceh sebesar 0,14 persen," pungkasnya.*