PEKANBARU - Sampai saat ini harga telur di wilayah Riau terus meroket. Sementara Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau belum bisa melakukan Operasi Pasar (OP) untuk mestabilkan harga.
Humas Bulog Riau dan Kepri, Faldi Wiranata, mengatakan sampai saat ini Bulog belum mendapatkan instruksi resmi dari pusat.
"Saat ini harga telur tinggi, kami belum ada instruksi mengadakan OP. Karena pelaksanaan OP itu harus menunggu perintah dari pusat. Kalau ada perintah, barulah kami bisa jalan," ujar Fadli, Jumat (20/7/2018).
Ia mengatakan, untuk komoditas Sembako lainnya seperti beras, gula, minyak goreng dan susu, pihaknya tetap mengadakan OP melalui kerja sama dengan beberapa warung dan toko-toko di pasar tradisional.
"Kalau operasi pasar untuk komoditas pangan sejauh ini masih tetap jalan seperti biasanya. Kami bekerja sama dengan warung dan toko-toko di pasar tradisional. Jadi, kami langsung drop barang ke sana," jelasnya.
Namun untuk telur, Faldi kembali menegaskan pihaknya harus menunggu instruksi resmi dari pusat. "Kami sifatnya menunggu instruksi pusat dulu. Kalau tidak ada instruksi, kami tidak bisa menggelar OP," jelasnya.*