Hukrim

KPK 'Ceramahi' Gubernur Baru Agar Tetap Jadi Orang 'Baik'

Ilustrasi.(sumber;internet)

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak tiga kepala daerah beserta wakilnya yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan upaya pencegahan korupsi. Lembaga antirasuah ingin mereka tetap menjadi ornag baik setelah menjabat.

Kepala daerah yang hadir di KPK itu adalah Gubenur-Wakil Gubernur Riau Syamsuar-Edy Natar Nasution; Gubernur-Wagub Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak; dan Gubernur Jambi Fachrori Umar.

Pasangan Syamsuar-Edy datang pada Rabu (20/2) pukul 12.50 WIB; Khofifah-Emil datang pada pukul 13.10 WIB; dan Gubernur Jambi tidak lama kemudian menyusul. Mereka langsung masuk ke dalam Gedung KPK untuk bersilaturahmi dengan pimpinan KPK.

"Jadi kita meminta kepala daerah semuanya untuk bersama-sama KPK menjaga orang baik ini untuk tetap baik, menjaga orang yang akan menyejahterakan Indonesia ini tetap perform di daerah," kata Wakil ketua KPK Saut Situmorang, di Jakarta. 

Sementara, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut lembaganya juga menyampaikan ajakan agar penyelenggaraan pemerintahan dilakukan secara sederhana.

"Bagaimana menghilangkan praktik pelayanan berlebihan terhadap pemerintah pusat jika ada kunjungan ke daerah, penggunaan mobil dinas secara benar, dan lain-lain," ucap Febri.

Setelah selesai berbincang, Saut dan para Gubernur dan Wakil Gubenur mengunjungi rutan KPK. Hal ini bertujuan untuk memberi semangat kepada para Gubernur dan Wakil Gubernur agar tidak masuk kedalam jeruji. 

"Maksudnya kita kemari adalah supaya ada semangat bahwa sampai kapanpun tidak akan masuk ke ruangan ini lagi, kira-kira begitu," kata Saut.

Khofifah menyebut kedatangan pihaknya ke KPK merupakan bagian dari tradisi kepala daerah yang baru dilantik.

"Ada tradisi dari Kementerian Dalam Negeri untuk bisa mengajak kami berkomunikasi pada KPK, terutama pada tataran preventif," ujar dia.

Khofifah menambahkan bahwa kedatanganya ke KPK juga ingin mendapatkan bimbingan untuk mencegah titik rawan. Titik rawan disini yaitu seperti pendapatan, pengeluaran, aparat pengawas pemerintah, perizinan terpadu satu pintu, serta dana desa. 

"Kami silaturahim ke KPK, kami ingin mendapatkan guidance langkah-langkah pencegahan pada titik rawan yang tadi disampaikan oleh pimpinan KPK," Kata mantan Menteri Sosial itu.

Tak Ingin Jadi yang Keempat

Di tempat yang sama, Syamsuar mengatakan kedatangannya ke KPK bermaksud untuk mendapat pencerahan. Ia juga mengaku tidak ingin menjadi Gubernur Riau yang keempat yang terjerat kasus korupsi. 

"Bersyukur kami bisa datang ke KPK. Kami mendapatkan pencerahan, kami memang tidak mau lagi keempat kali," aku dia. 

Syamsuar pun mengaku akan menindaklanjuti rekomendasi dari koordinasi dan supervisi (Korsup) KPK yang sudah disiapkan kepadanya. Rekomendasi ini terkait pembenahan-pembenahan yang ada titik rawan di Riau.

"Insyaallah tanggal 25 korsup pengecegahan korupsi dan akan dikoordinasikan kepada seluruh Bupati yang ada di Riau," tutup Syamsuar.

Diketahui, tiga Gubernur Riau yang sudah terjerat kasus korupsi adalah Annas Maamun, Rusli Zainal, dan Saleh Djasit.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Khofifah-Emil dan Gubernur Jambi sisa masa jabatan 2016-2021 Fachrori Umar di Istana Negara, Rabu (13/2). Sementara, Syamsuar-Edy dilantik pada hari Rabu (20/2).*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...