JAKARTA - Adanya keinginan importir daging untuk memasukkan daging ke Indonesia guna memenuhi kebutuhan daging, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memberikan syarat. Dia hanya akan mengeluarkan izin impor, jika daging beku tersebut dijual Rp80 ribu per kilogramnya. Jika tidak menyanggupi hal tersebut, dia tidak akan mengeluarkan izinnya.
Enggar menyebutkan, seluruh pengusaha dan importir daging sudah dipanggil. Dalam pertemuan tersebut, dirinya meminta agar daging yang diimpor dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg. Kebijakan tersebut merupakan upaya menjaga stabilitas harga daging saat Ramadan dan Lebaran.
"Untuk daging, ini kemarin saya sudah panggil. Jadi, harus sediakan daging beku dengan harga Rp 80 ribu. Jika tidak bisa, ya tidak ada impor," terangnya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (9/4/2018).
Untuk pengusaha dan importir yang sanggup menjual daging dengan harga tersebut, maka akan diberikan izin impor. Sementara yang menyatakan tidak sanggup tidak akan diberikan izin impor.
"Importir daging yang mau dan sanggup menjual ke konsumen Rp 80 ribu, saya kasih izin impornya. Yang tidak sanggup, tidak saya kasih izin impornya. Sudah ada beberapa (yang menyatakan sanggup), nanti ada," kata dia.
Menurut Enggar, Kemendag mempersilakan pengusaha dan importir untuk mendatangkan dagingnya dari negara mana pun asal sesuai dengan ketentuan dan bisa dijual seharga Rp 80 ribu di dalam negeri. Jika memang tidak ada yang sanggup, dia menyatakan Kemendag sendiri yang akan mengimpornya.
"Kalau enggak ada yang sanggup, saya impor sendiri. Kami sekarang lagi buka dari Brazil, volumenya boleh berapa saja, asal harga jualnya Rp 80 ribu," tandas dia.