Debat Pertama Capres-Cawapres 2019

Kompetensi Pengetahuan Jokowi Disebut Belum Level Kepala Negara

Foto: Istimewa

JAKARTA - Penampilan Jokowi-Maruf Amin pada gelaran debat Capres-Cawapres pertama pada Kamis (17/01/2018) malam, dinilai sangat memperihatinkan mengingat Jokowi adalah Capres petahana.

Hal itu disampaikan Kritikus Politik, Natalius Pigai yang menyaksikan langsung acara debat. Pigai, duduk sederet dengan mantan Ketua KPK, Bambang Widojanto pada helatan di Gedung Bidakara, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan itu.

"Saya membayangkan bahwa Joko Widodo telah mengalami kemajuan dalam kapasitas dan kompetensi, baik pengetahuan bernegara  maupun memimpin negara. Ternyata [...], kemampuannya belum sampai untuk mengelola negara sebesar Indonesia ini," kata Pigai melalui pesan Whatsapp, Jumat (18/01/2018).

Pigai melanjutkan, dirinya sangat kecewa terhadap Ibu Megawati, partai politik dan orang-orang yang mendorong Joko Widodo untuk dipaksa menjadi Presiden dengan kapasitas demikian.

"Kalau untuk menjadi Presiden dengan kualitas sekelas itu, orang Papua juga banyak bahkan lebih hebat dari Joko Widodo untuk menjadi Presiden," kata Pigai yang juga putra asli Papua.

Pigai kemudian merinci, setidaknya ada 3 indikator bahwa kompetensi pengetahuan bernegara Joko Widodo belum bisa disebut mumpuni meski telah menelan 4 tahun pengalaman memimpin Republik Indonesia.

Pertama, Jokowi sebagai Kepala Negara (Capres Petahana) tampak membaca teks yang disiapkan Pramono Anung bolak balik sampai selesai.

Kedua, Jokowi nampak tidak mampu menyampaikan aspek-aspek krusial bernegara yang dihadapi saat ini untuk kemudian menyampaikan rencana kebijakan yang memberi harapan.

Ketiga, Joko Widodo lebih banyak menyerang pribadi Prabowo dan Gerindra seperti kanak-kanak dan penggosip.

Keempat, kata-kata Jokowi akan membuat legislasi adalah contoh nyata tidak memahami pembagian kekuasaan (Judikatif, Eksekutif dan Legislatif), trias politika.

"Kalau kita membiarkan Joko Widodo memimpin lagi  maka sudah bisa diperkirakan faktor kapasitas pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya," kata Pigai.

Pigai memungkasi, Indonesia akan mengalami degradasi praktek dan pengetahuan bernegara jika Jokowi melanjutkan masa jabatan presidennya ke periode 2019-2024.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...