JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah membuat 'tamat' Hotel Alexis dan semua jenis usahanya. Selanjutnya Anies akan segera menutup Sense Karaoke dan Diskotek Exotic?
Penutupan Alexis merupakan salah satu dari 23 janji Anies ketika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. Setelah Alexis ditutup, Anies memberi ultimatum kepada tempat hiburan lainnya untuk menaati aturan.
"Kepada yang lain, jangan coba-coba. Taati semua perda, dan empat hal pelanggaran utama itu (di antaranya prostitusi, perdagangan manusia, dan narkoba) jangan dilakukan. Karena, kalau dilakukan, Anda bisa mengalami apa yang dialami oleh Alexis," ancam Anies.
Alexis, yang merupakan milik PT Grand Ancol, ditutup dengan diawali pengiriman surat keputusan pencabutan tanda usaha pada Kamis (22/3/2018). Namun surat tersebut tak diindahkan pihak Alexis. Proses penutupan Alexis pun tuntas pada saat penurunan petugas perempuan dari Satpol PP DKI pada Kamis (29/3/2018).
Terbaru, Pemprov DKI Jakarta mengirimkan surat penutupan kepada Sense Karaoke dan Diskotek Exotic. Tempat tersebut diduga melanggar aturan terkait peredaran narkoba.
"Bagi semuanya, ini peringatan, jangan main-main di Jakarta, karena aturan di Jakarta tidak lagi berpihak pada pelanggar. Aturan di Jakarta sekarang berpihak pada orang-orang waras yang ingin kotanya bersih. Dari apa? Dari narkoba, perdagangan manusia, dan prostitusi juga perjudian," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Penutupan Diskotek Exotic tak terlepas dari adanya pengunjung yang tewas diduga akibat overdosis. Terlebih, hasil dari penyelidikan BNN juga dikatakan Diskotek Exotic menjadi tempat peredaran narkoba.
"Jadi sesudah peristiwa tanggal 1 April, ada satu orang yang ditemukan tewas di Diskotek Exotic, lalu juga ada surat dari BNN kita juga tindaklanjuti," jelasnya.*