Destinasi Wisata

Pulau Komodo, Dipuji Media Australia Disoroti Media Inggris

Pulau Komodo Labuhan Bajo Indonesia. (sumber;internet)

JAKARTA  - Pulau Komodo sedang mencuri perhatian internasional. Jika di bulan Februari 2018 kemarin dipuji media Australia, kini sedang disoroti media Inggris.

Pulau Komodo yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo merupakan salah satu destinasi terindah di NTT. Dari dunia bawah lautnya sampai ke puncak perbukitannya, menampilkan panorama alam yang indah. Belum lagi, 'Si Naga Purba' alias komodo yang merupakan satwa yang hanya ada di sana.

Bulan Februari silam, News Australia memberitakan tentang Pulau Komodo. Media asal Australia ini menulisnya dengan judul 'Komodo Island, Indonesia: Inside the real life Jurassic Park'.

Artikel mengenai Pulau Komodo itu ditulis oleh Sangeeta Kocharekar. Dia menceritakan pengalamannya saat mengunjungi Pulau Komodo dan beberapa pulau lainnya di Taman Nasional Komodo.

Dia menuliskan pengalamannya melihat komodo dari dekat dan berfoto-foto. Dia juga melanjutkan perjalanan ke Pantai Pink di Pulau Komodo. Lalu dia trekking ke Pulau Padar dan bersantai di Pulau Kanawa.

"Sebuah persilangan antara kehidupan nyata dan Jurassic Park di Pulau Komodo. Rusa-rusa di pinggiran pantai, babi-babi hutan di semak-semak dan komodo yang mengintainya," tulis Sangeeta.

Baru-baru ini, The Guardian yang merupakan media asal Inggris juga mengulas tentang Pulau Komodo. Tapi berbeda temanya, bukan keindahan alam melainkan dunia bawah laut Pulau Komodo yang pelan-pelan hancur.

Pada Ahad (22/4/2018), The Guardian menerbitkan tulisan 'Destroying the world's natural heritage: 'Komodo is reaching a tipping point'. Ditulis oleh Kate Lamb, berisikan wawancara dengan operator selam di Pulau Komodo, Ed Statham.

Menurut Ed Statham, dirinya melihat penangkapan ilegal yang dapat merusak dunia bawah laut Pulau Komodo. "Itu penangkapan ilegal, penambatan di tempat selam dan mengincar ikan hiu. Itu terjadi dalam skala besar. Jika terus seperti ini, Pulau Komodo akan mencapai titik kritis dalam beberapa tahun ke depan," katanya.

Tentu, amat disayangkan jika benar terjadi penangkapan ikan ilegal sampai merusak dunia bawah laut Pulau Komodo. Bahkan kabarnya, Pulau Komodo juga sudah masuk calon daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

"Pulau Komodo belum masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Tetapi jika masalahnya serius, kami juga bisa turun tangan," kata Dr Fanny Douvere, Koordinator Program kelautan UNESCO.

Kembali ke Statham, dia menyesalkan ada penangkapan ikan ilegal yang sampai merusak alam bawah laut Pulau Komodo. Dia meminta ada tindakan dari pihak berwenang terkait hal ini.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...