Trashod

Pameran Keliling Uang Kuno Menggugah Kesadaran Masyarakat

PEKANBARU - Peran dan fungsi museum memiliki peran penting sebagai saluran informasi berharga bagi masyarakat. Hanya saja, keberadaannya justru jauh tertinggal dalam 'minda' masyarakat modern yang dihadapkan pada persoalan yang begitu kompleks.

Hal ini memaksa pengelola museum, baik di bawah naungan pemerintah, swasta, maupun personal untuk memutar otak, agar museum kembali ke fungsi pentingnya bagi masyarakat. Apalagi, dimuseumlah segala pengetahuan masa lalu tersimpan dan terpelihara sebagaimana mustinya. 

Tanpa museum, barangkali benda-benda peninggalan masa lalu akan aus, bahkan hilang ditelan zaman. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Riau Yoserizal Zen pada program, Pameran Keliling "Uang Kuno" keberbagai kabupaten/ kota Se-Riau. 

Kali ini, pameran diawali di Kota Dumai (22-29 September). Helat tersebut dilaksanakan di gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai dan dibuka langsung 
Ketua LAM Kota Dumai Datuk Sri  Sahrudin Husin. 

"Pada prinsipnya Kota Dumai mendukung dan berterimakasih kepada Dinas Kebudayaan Riau khususnya UPT Museum Sang Nila Utama melaksanakan pameran keliling uang kuno di kota Dumai," ungkap Datuk Sri Sahrudin Husin. 

Menurut Atok Yose, sapaan Yoserizal Zen, pameran tahun ini memajang koleksi uang koin sebanyak 20 buah pangkat tertua. Adalah uang dari Kerajaan Siak dan Minangkabau tahun 1251 h/1836 m uang kertas berjumlah kurang lebih 80 lembar. Uang yang tertua dari Siak dengan 1 keping dengan motif gambar ayam. Mata uang Minangkabau dengan motif bunga matahari tahun 1251 h/1836 m.(Adv)



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...