Destinasi Wisata

Sensasi 'Melayang' Disekitar Gunung Hijau Wonosobo

Ilustrasi Paralayang. (sumber;internet)

WONOSOBO - Untuk pecinta paralayang, Wonosobo menawarkan destinasi wisata yang menarik. Gimana jika menikmati gunung yang hijau sambil 'melayang' diatasnya? 

Daerah Wonosobo yang berbukit-bukit dan dikelilingi banyak gunung memang memanjakan mata, apalagi jika dilihat dari ketinggian. Hal inilah yang disampaikan atlet atau pecinta olahraga adrenalin paralayang di Wonosobo.

Lebih-lebih, tempat terbang paralayang yang berada di Bukit Keteb, Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Wonosobo, Jawa Tengah ini tidak mengenal musim. Di bukit itu, para pecinta olahraga minat khusus ini bisa terbang setiap saat. Lantaran hanya mengandalkan angin lokal.

"Beruntung di Wonosobo tidak perlu menunggu angin musim barat atau angin musim timur, jadi sepanjang tahun bisa terbang. Hanya di Wonosobo yang bisa seperti ini," kata Anto, senior atlet paralayang Parasobo Sky Club di Wonosobo, Kemarin.

Belum lagi bentuk area take off yang berbentuk bulat ini memudahkan para pecinta paralayang. Sehingga, baik angin dari kiri maupun kanan tetap bisa terbang. Apalagi kata Anto, jika angin tersebut datangnya dari depan semakin memudahkan untuk terbang.

"Di Bukit Keteb, Desa Lengkong ini memudahkan para pecinta olahraga paralayang. Belum lagi jarak dengan pusat kota hanya 7 kilometer ini. Jadi kalau suntuk dan ingin terbang tidak terlalu jauh," tuturnya.

Tidak hanya sekadar kemudahan, bonus saat di udara juga tidak main-main. Para atlet paralayang ini disuguhkan dengan keindahan alam dan panorama gunung. Sebut saja, gunung Sindoro, Sumbing, Prau, Kembang dan dataran tinggi Dieng.

"Terbang di sini bonusnya banyak. Jika tidak berkabut, kita bisa melihat banyak gunung. Itu pemandangan yang luar biasa yang bisa dilihat para pecinta Paralayang saat berada di udara," ujarnya.

Makanya tidak heran, jika Bukit Keteb di Gunung Kembang ini ditunjuk untuk digunakan sebagai tempat kejuaraan nasional olahraga Paralayang pada September 2018 mendatang.

Apalagi, lanjutnya tempat terbang di Bukit Keteb ini para pecinta paralayang sudah bisa melihat tempat landing. Hal ini, akan memudahkan para atlet untuk landing.

Hanya, Anto tidak memungkiri jika lokasi take off masih perlu pembenahan sebelum digunakan untuk kejuaraan nasional. Salah satunya adalah tempat take off masih terlalu sempit.

"Setelah bulan Ramadan nanti, kami akan memperluas tempat take off. Minimal bisa menggelar tiga parasut. Kalau sekarang baru dua parasut," jelasnya.

Nantinya, untuk kejuaraan nasional paralayang, akan dilakukan di dua lokasi. Yakni di level 2 dan 4 Bukit Keteb. Pasalnya, lokasi di bukit 4 tertutup kabut. "Sehingga, jika take off di level 4 tertutup kabut, para atlet masih bisa terbang di level dua," terang Anto.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...