Helath

Kurangi Garam dan Minyak Saat Sahur, Ini Alasannya

Ilustrasi garam. (sumber;internet)

IDNJurnal - Berbicara soal makanan saat berbuka dan sahur membuat pikiran terbayang-bayang dengan aneka jajanan yang dijual bebas. Mulai dari gorengan, berbagai macam es, hingga lauk pendamping nasi saat makan berat pastinya mengandung garam.

dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berbuka maupun sahur. Salah satunya adalah penggunaan garam pada masakan sahur maupun berbuka.

"Hindarkan makanan yang berminyak dan banyak mengandung garam, mengkibatkan banyak kencing. Mengonsumsi cairan 2,5 liter dalam sehari di cicil dari setelah berbuka puasa," ungkap dr Dante pada acara Workshop How to Train Effectively During Ramadan, di onthree Senopati Suites, baru-baru ini.

Salah satu contoh makanan berminyak adalah gorengan, walaupun gorengan memang menjadi salah satu menu favorit beberapa masyarakat dalam berbuka puasa. Menu tersebut lebih baik dikurangi dan diganti dengan makanan yang mengandung banyak air seperti semangka yang kaya akan air yang dibutuhkan tubuh saat puasa.

Makan berat ketika berbuka puasa tidak dilarang. Tetapi jika makan berbagai macam makanan yang ada bisa menumpuk garam di tubuh juga. Maka dari itu batasi asupan makanan yang masuk dalam tubuh, terlebih garam dan minyak.

Selain itu yang tak kalah penting juga asupan air putih. Biasakan minum air putih sebelum dan sesudah makan, dan pastikan sehari sudah mencapai 2,5 liter dicicil bukan diminum sekaligus.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...