Lingkungan

100 Kali Gempa Letusan, Gunung Anak Krakatau Tertutup Kabut

Gunung Anak Krakatau. (sumber;internet)

JAKARTA - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda mengalami 100 kali gempa letusan. Masyarakat dan wisatawan diminta untuk tidak mendekat dalam radius satu kilometer. 

Dikutip dari laman PVMBG, Sabtu (7/7/2018) sejak kemarin, secara visual gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat. Dalam rekaman seismograf tanggal 6 Juli 2018 tercatat 100 kali gempa letusan, 118 kali gempa hembusan, 27  kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa vulkanik dalam.

Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) atau level peringatan aktivitas gunung api terhadap penerbangan, terakhir terkirim kode warna orange, terbit tanggal 5 Juli 2018 pukul 16.51 WIB. Hal itu terkait dengan adanya letusan yang berlangsung sekitar 30 detik dengan ketinggian kolom letusan 605 meter di atas permukaan laut. Angin bertiup ke arah barat laut.

Status Gunung Anak Krakatau tetap berada di Level II atau waspada. Status itu ditetapkan sejak 26 Januari 2012 hingga sekarang. "Iya dari dulu statusnya level ll," kata Kepala Pos Pantau GAK Lampung Andi Suandi, melalui pesan singkatnya, Sabtu, 7 Juli 2018.

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas sejak 18 Juni 2018. Ketika itu,  selain gempa vulkanik dan tektonik, mulai terekam juga gempa Tremor menerus dengan amplitudo 1 – 21 mm (dominan 6 mm). Tanggal 19 Juni 2018, gempa hembusan mengalami peningkatan jumlah, dari rata-rata satu kejadian per hari, menjadi 69 kejadian per hari.

Selain itu, mulai terekam juga gempa low frekuensi sebanyak 12 kejadian per hari. Gempa Tremor menerus dengan amplitude 1 – 14 mm (dominan 4 mm). Tanggal 20 Juni 2018, terekam 88 kali gempa hembusan, 11 kali gempa low frekuensi dan 36 kali gempa vulkanik dangkal.

Tanggal 21 Juni 2018, terekam 49 kali gempa hembusan, 8 kali gempa low frekuensi, 50 kali gempa vulkanik dangkal dan 4 kali gempa vulkanik dalam. Pengamatan visual Gunung Anak Krakatau dari tanggal 18 hingga 20 Juni 2018, pada umumnya gunung tertutup kabut.

Sedangkan pada tanggal 21 Juni 2018 , gunung tampak jelas hingga kabut, teramati asap kawah utama dengan ketinggian 100 – 200 meter dari puncak, bertekanan sedang, berwarna kelabu dengan intensitas tipis. Lalu telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung, pada 25 Juni 2018 pukul 07.14 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.

Gunung Anak Krakatau merupakan salah satu gunung yang masih aktif. Gunung Anak Krakatau baru muncul dari permukaan laut tahun 1927.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...