Lingkungan

Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan

Ilustrasi kekeringan. (sumber;internet)

KULON PROGO - Pemkab Kulon Progo menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Terdapat 8 kecamatan di Kulon Progo yang saat ini membutuhkan droping air bersih setiap harinya.

"Sudah ada 8 kecamatan yang terdiri 23 desa dan 109 pedukuhan yang kesulitan air bersih, jumlah KK sekitar 3.016 KK. Saat ini status naik ke tanggap darurat terkait penanganan bencana kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi saat dihubungi wartawan, Kamis (2/8/2018).

Ariadi menjelaskan kecamatan paling parah terdampak bencana kekeringan yakni Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap, Nanggulan, dan Sentolo. 

"Ada usulan permintaan droping air bersih, terakhir dari Pengasih dan Lendah," terangnya. 

BPBD Kulon Progo sejauh ini mengerahkan 5 unit tanki setiap harinya guna droping air bersih kepada ribuan warga terdampak. Tiap truk tangki mengangkut sekitar 5.000 liter air. Satu truk bisa droping hingga 5 kali per hari.

Ariadi mengaku penanganan saat ini untuk kebutuhan darurat. Sedangkan penanganan permanen kewenangan dari lintas sektoral Pemkab dan Pemda DIY.

BPBD memprediksi jumlah warga terdampak bisa bertambah mencapai 4.000 KK jika dalam dua bulan ke depan wilayah Kulon Progo tidak turun hujan.

"Semua kecamatan berpotensi, seperti di Galur saat ini ketersediaan air bersih tercukupi tapi mulai berkurang. Kita upayakan minta tambahan dari BPBD DIY dan lintas sektoral minimal ada 10 tangki untuk droping per hari," jelasnya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...