Health

Seorang Anak Positif Rubella di Bengkalis

ilustrasi (sumber;internet)

PEKANBARU - Capaian pemberian imunisasi vaksin Campak (Measleas) dan Rubella (MR) sebanyak 70.038 jiwa atau 43,55 persen dari jumlah sasaran 160.828 jiwa. Secara umum target ini belum tercapai karena beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan di lapangan, meskipun ada juga yang lancar.

Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja pihak Dinas Kesehatan Per 1 Agustus 2018 hingga 28 September 2018 lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis, Supardi SSos MH mengatakan, adanya kendala mengakibatkan target yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI imunisasi MR setiap daerah mencapai 95 persen per September tidak tercapai. Dan tidak hanya di Kabupaten Bengkalis saja tetapi juga di daerah lain secara umum. 

Di Kabupaten Bengkalis beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan imunisasi MR dengan realisasi cukup tinggi dan lancar antara lain, UPT Puskesmas Muara Basung target awal 95 persen terealisasi melebihi target, 96,09 persen. 

Di urutan kedua UPT Puskesmas Sebangar mencapai 82,55 persen, dan tertinggi ketiga UPT Puskesmas Sadar Jaya sebesar 79,74 persen. Sedangkan untuk UPT Puskesmas lainnya berkutat di antara sebesar 20 hingga 60 persen terealisasi. 

“Apa yang menjadi kendala oleh tim di lapangan akan kita evaluasi dan terus mengupayakan mencari solusi dan dijadikan referensi untuk tindakan selanjutnya. Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan evaluasi pelaksanaannya,” katanya.

Menurut Supardi, kendala tim di lapangan ketika akan melakukan proses imunisasi berkaitan dengan pemahaman terbitnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dan secara tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Dinkes tetap melakukan sosialisasi bahwa imunisasi MR penting dan sisi yang lain bahwa Fatwa MUI dihormati. Oleh karena itu pihaknya mengembalikan keputusan kepada masyarakat. 

“Namun kita juga berharap, imunisasi MR ini kan sifatnya tidak rutinitas setiap bulan namun harus dipahami secara utuh oleh masyarakat," jelasnya.

Dengan adanya waktu penambahan satu bulan ke depan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh kepada UPT dan stakeholder yang telah dibentuk. Selanjutnya merumuskan formula bagaimana bisa mengatasi kendala di lapangan, serta menggalakkan sosialisasi MR bahwa penyakit itu sangat membahayakan dan tidak ada obatnya, tetapi hanya bisa dicegah dengan imunisasi.

Supardi juga menyebutkan, pihaknya sudah memperoleh informasi bahwa ada salah satu pasien didiagonasa terserang penyakit Rubella dan dinyatakan meninggal dunia. 

Pihak keluarga pasien meminta identitas dirahasikan, Dinkes Kabupaten Bengkalis bersama pihak RSUD Bengkalis yang menangani pasien tersebut, mengirimkan hasil diagnosa ke provinsi dan hasilnya positif Rubella. 

“Adanya kasus pertama ini, menjadi pembelajaran kita semua bahwa penyakit ini datangnya tidak kita ketahui dan kita berharap selalu waspada serta mengenali gejala-gejala yang muncul dari penyakit ini atau yang bisa menyebabkan penularannya,” tutup Supardi.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...