Health

Jangan Abaikan Gejala Sakit Maag, Ini Bahayanya

ilustrasi (sumber;internet)

PEKANBARU - Tak sedikit orang yang masih menganggap sepele penyakit gastritis atau yang lebih dikenal dengan penyakit maag. Padahal, maag yang tidak segera ditangani dengan serius bisa berakibat fatal, bahkan menimbulkan kematian. Sebut saja dokter sekaligus pembawa acara di sebuah stasiun televisi Indonesia, Ryan Tamrin. Ryan dikabarkan meninggal dunia pada Agustus 2017 lalu akibat penyakit maag akut yang dideritanya selama setahun terakhir.

2,1 Juta Kejadian Penyakit Maag di Dunia
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2007, kejadian maag di seluruh dunia telah menimpa sekitar 1,8-2,1 juta orang setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, banyak negara-negara yang mendapatkan presentase angka kejadian yang besar.

Inggris misalnya, sekitar 22% dari jumlah warganya ditemukan menderita penyakit ini. Sementara itu, Kanada memiliki tingkat kejadian sebanyak 35%, Tiongkok sebanyak 31%, diikuti Perancis dengan 29,5%. Indonesia sendiri ternyata termasuk dalam negara dengan penderita maag terbanyak dibanding 4 negara yang telah disebutkan sebelumnya. Di Indonesia, penyakit maag diderita oleh kurang lebih 40,8% masyarakat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa kejadian maag di beberapa kota di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi. Di Medan misalnya, angka kejadian penyakit maag mencapai sekitar 91,6%, diikuti oleh Jakarta 50%, Denpasar 46%, Bandung 35,3%, Palembang 32,5%, Aceh 31,7% , dan Surabaya 31,2%.

Kenali Gejala dari Penyakit Maag
Tingginya angka kejadian penyakit maag tentu bisa menjadi pengingat bahwa sebaiknya kita tidak menyepelekan penyakit ini. Keterlambatan penanganan bisa membuat penyakit maag semakin parah, hingga menimbulkan sejumlah komplikasi dan berujung pada kematian.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika penyakit maag tidak segera ditangani adalah perdarahan di lambung hingga meningkatnya risiko kanker lambung. Tak hanya komplikasi, penyakit maag yang tidak mendapat penanganan dengan baik juga bisa meningkatkan risiko kematian. WHO memperkirakan angka kematian akibat gastritis di dunia pada 2005 sebesar 40.376 kasus, meningkat menjadi 43.817 kasus pada 2010, dan terus meningkat menjadi 47.269 kasus pada 2015.

Nah, untuk menangani penyakit maag sendiri tentu perlu dilihat kembali dari keparahannya. Perlu diketahui, penyakit maag atau gastritis dibedakan menjadi 2, yakni maag akut dan kronis. Maag akut dapat terjadi akibat adanya peradangan pada lapisan lambung secara tiba-tiba. Maag akut biasanya akan menyebabkan nyeri di ulu hati yang hebat. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama dan bisa reda dengan sendirinya.

Sedangkan pada maag kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara perlahan dan dalam waktu yang lama. Nyeri yang timbul saat terjadi maag kronis biasanya lebih ringan dibanding maag akut. Namun, kondisi ini terjadi dalam waktu yang lebih lama dan munculnya pun lebih sering. Peradangan kronis pada lapisan lambung inilah yang dapat menyebabkan perubahan struktur lapisan lambung dan berisiko menyebabkan kanker.

Cegah Komplikasi Penyakit Maag dengan Cara Berikut
Nah, untuk mencegah terjadinya berbagai risiko komplikasi dari penyakit maag, ada baiknya setiap orang lebih mengenali lagi gejala-gejala yang timbul saat maag terjadi, seperti nyeri ulu hati, perut begah, mual dan muntah, rasa panas di bagian perut, serta hilang nafsu makan.

Agar penyakit maag tidak kambuh, pastikan untuk selalu menerapkan pola makan yang teratur dan seimbang, serta konsumsi asupan makanan yang bergizi. Hindari makanan yang pedas dan mengandung kadar asam yang tinggi karena dapat memicu meningkatnya produksi asam lambung di perut. Hindari konsumsi alkohol dan rokok, serta istirahat yang cukup dan hindari stres yang berlebihan.

Selain itu, jika Kamu merasa sudah ada tanda-tanda terjadinya penyakit maag, segera konsumsi obat yang berfungsi untuk mengurangi asam pada lambung, agar mencegah penyakit maag tidak semakin parah. Konsumsi obat 1-3 kali sehari, sesudah atau sebelum makan, hingga gejala maag mereda.

Maag memang merupakan salah satu penyakit pada organ pencernaan yang sudah terbilang umum di kalangan masyarakat. Tak heran jika banyak orang yang sering menganggapnya bukanlah penyakit serius. Padahal, penyakit maag tidak bisa dianggap sepele lho, Gengs. Penanganan yang terlambat atau tidak tepat bisa membuat penyakit maag semakin parah hingga menyebabkan komplikasi, dan terburuknya menyebabkan kematian.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...