JAKARTA - Saat ini, jumlah penderita diabetes di Indonesia telah menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 menemukan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 10,3 juta jiwa.
Karenanya, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah penderita diabetes dewasa tertinggi di dunia. Angka total penderita diabetes diprediksi akan terus mengalami peningkatan dan mencapai 16,7 juta jiwa pada tahun 2045.
Hal tersebut sejalan dengan sebuah penelitian yang menunjukkan tingginya kadar HbA1C pada masyarakat Indonesia. Di mana HbA1C digunakan untuk mengetahui kadar gula darah di tubuh sebagai penanda diabetes.
"Indonesia menempati peringkat pertama nilai persentase HbA1C tertinggi dari 38 negara yang berpartisipasi dalam Studi Discover, dengan angka HbA1C sebesar 9.2 persen. Diabetes tipe 2 secara perlahan telah menjadi keadaan darurat kesehatan masyarakat," ujar wakil Perkumpulam Endokrinologi Indonesia (PERKENI) sekaligus spesialis penyakit dalam dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Riskesdas 2018 menyatakan bahwa sejak tahun 2013, prevalensi diabetes melitus naik sebesar 1,6 persen dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen. Data IDF juga menemukan bahwa lebih dari 90 persen kasus diabetes di seluruh dunia merupakan diabetes tipe-2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.
"Diabetes tipe-2 umumnya dapat ditangani dengan mengurangi berat badan dan mengadopsi gaya hidup sehat yang dimulai sejak dini. Biasakan anak mengonsumsi makanan yang bukan cepat saji," kata dia.*