JAKARTA - Jubir Sekretariat Nasional (Seknas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Mohammad Irfan, menduga ada upaya membenturkan organisasinya dengan PKS usai beredarnya foto spanduk bertuliskan "Garbi Ormas Haram".
"Si pembuat kemungkinan hanya berupaya mengadu domba antara PKS dengan Garbi karena Garbi adalah ormas yang baru muncul dan tidak terkait parpol manapun," kata Irfan saat dihubungi IDNjURNAL.COM, Kamis (17/01/2018) malam.
Mungkin saja, lanjut Irfan, spanduk tersebut dimaksudkan untuk menggembosi suara PKS menggunakan tangan Garbi. Padahal, Garbi selalu menjaga dan menjalin silaturrahim kepada siapa saja dan partai apa saja, terutama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Karena banyak inisiator Garbi adalah mantan kader PKS," ujarnya.
Kehadiran Garbi, kata Irfan, merupakan wujud pemenuhan hak setiap warga negara untuk berserikat dan berkumpul yang dijamin oleh konstitusi.
"Selama taat dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," katanya.
Namun, Irfan menambahkan, ada yang cukup menarik dari spanduk tersebut. "Logo yang dipakai itu logo sebelum direvisi. Berarti, si pembuat kurang update," kelakarnya.
Sebelumnya, foto beberapa spanduk berisi pernyataan menentang keras kehadiran Garbi beredar di jejaring perpesanan instan, Whatsapp. Kalimat "Garbi Ormas Haram", tertulis pada salah satu spanduk itu.
Dalam foto tersebut, spanduk itu dipampang di jembatan penyebarangan orang (JPO) di Jakarta. Pada salah satu spanduk, terpampang logo PKS, partai yang menjadi gerbong politik Fahri Hamzah dan Anis Matta sebelum keduanya menggagas Garbi.*