Eksbis

Sejak Januari, 948 Penerbangan di SSK II Pekanbaru Dibatalkan

sumber;internet

PEKANBARU - Hingga saat ini, polemik kenaikan harga tiket hingga bagasi pesawat terus menimbulkan efek perekonomian. Tidak hanya masyarakat, dunia penerbangan sendiri mengalami penurunan aktivitas. Khusus untuk penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, sudah 948 penerbangan dibatalkan. Jumlah tersebut akumulasi dari awal Januari hingga 10 Februari yang lalu. 

Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait menjabarkan, 948 penerbangan yang dibatalkan, 730 diantaranya terjadi di Januari dan 218 penerbangan lainnya di awal bulan Februari. khusus bulan ini, maskapai Lion Air mendominasi pembatalan penerbangan yaitu sekitar 85 penerbangan. Bahkan dia tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah seiring belum juga ada tanda-tanda penurunan harga tiket pesawat.

"Selain Lion Air, ada juga Garuda Indonesia sebanyak 62 penerbangan, Citilink 38 penerbangan, Batik Air 30 penerbangan dan Wings Air 13 penerbangan," jelasnya, Kemarin. 

Sementara itu, penerapan bagasi berbayar yang dilakukan oleh sejumlah maskapai penerbangan membuat sejumlah toko oleh-oleh di Kota Pekanbaru merasakan dampaknya. Bahkan omset mereka turun hingga 40 persen.

Salah satu toko oleh-oleh yang terdampak kebijakan bagasi berbayar ini adalah gerai oleh-oleh Khas Pekanbaru Cik Puan di bandara itu sendiri. Diterangkan Rini, salah seorang pemilik gerai mengatakan sejak bagasi diterapkan, orang yang berbelanja ke tokonya untuk dibawa sebagai oleh-oleh berkurang drastis.

"Turun. Omset kita langsung anjlok. Ada sekitar 40 persenan lah menurunnya," ujar Rini.

Ia mengatakan biasanya, setiap orang yang datang ke toko untuk membeli oleh-oleh pasti untuk ukuran kardus yang besar, tapi sekarang lebih memilih untuk membeli oleh-oleh dengan jumlah yang sedikit.

"Alasan mereka semua ya karena bagasi berbayar. Karena nanti beli oleh-olehnya hanya sekian, ternyata bayar bagasinya lebih mahal. Itu makanya minat masyarakat untuk membeli oleh-oleh sedikit," jelasnya.

Rino berharap, agar kebijakan ini bisa ditinjau ulang. Jika memang harus diberlakukan bagasi berbayar, hendaknya tidak terlalu mahal.

"Kalau Rp7.000 atau Rp8.000 perkilonya masih diterimalah, tapi kalau harganya sampai mahal seperti sekarang ini ya tentu orang tak mau. Udahlah tiket mahal, tambah lagi bagasi harus berbayar. Haran kami ini agara bisa ditinjau ulang," pungkasnya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...