JAKARTA - Memasuki bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari, harga daging ayam berpotensi naik lagi hingga 25% dari harga saat ini Rp 40.000 per ekor. Hal itu diungkapkan pedagang ayam potong di Pasar Cibubur, Jakarta Timur.
Pedagang ayam potong di Pasar Cibubur, Wiwit mengatakan harga daging ayam di tingkat pedagang bisa naik seperempat harga saat Ramadan dibandingkan harga sebelum memasuki Ramadan. Dengan demikian, harga daging ayam per ekornya dengan ukuran 1,5 kilogram (kg) dari Rp 40.000 berpeluang naik lagi hingga Rp 50.000 per ekor.
"Pas Puasa iya biasanya gitu naik lagi (harga daging ayam), tapi turun pertengahan Puasa. Nanti mau Lebaran naik lagi sampai sehabis Lebaran. Bisa jadi naiknya 25% dari harga sekarang. Naik biasanya karena permintaan naik juga," katanya, Kamis (10/5/2018).
Pedagang lain, Wawan, juga memperkirakan saat Ramadan harga akan naik lagi. Hal itu lantaran melihat pergerakan harga daging ayam yang hingga kini terus merangkak naik.
"Bulan puasa kemungkinan naik lagi. Ini sudah naik setiap hari. Jadi biasanya sih gitu, Puasa naik, tapi nggak tahu juga naiknya berapa," ujarnya.
Pedagang ayam potong, Yaya mengatakan tak hanya saat Ramadan, hari besar lainnya pun memang biasanya memicu kenaikan harga daging ayam.
"Memang hari hari besar, jangankan mau Puasa, di tengah bulan saja naik. Istilahnya hari besar tahunan biasanya pedagang di hari hari besar yang ditunggu," tambahnya.
Sebelumnya, Yaya mengatakan saat ini kenaikan harga sudah terjadi mendekati Ramadan.
"Sekarang harganya sudah Rp 40 ribu per 1,5 kg. Itu bersih, daging doang. Kalau hari hari biasa cuma Rp 35 ribu yang ukuran 1,5 kg tanpa tulang. Karena jelang puasa jadi naik," katanya.
Sementara itu untuk daging ayam tanpa tulang ukuran 1 kg naiknya lebih signifikan, dari Rp 22 ribu saat normal, menjadi Rp 30 ribu jelang Ramadan.*