CIREBON - Wisata di komplek Keraton Kanoman Cirebon, ada sebuah gedung yang menyimpan cerita menarik. Konon gedung itu dibangun dalam waktu sehari.
Pulantara merupakan salah satu bangunan tua di kompleks Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tepatnya di area Kebon Jimat Keraton atau di belakang Museum Pusaka Keraton Kanoman.
Juru bicara Keraton Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi menceritakan Pulantara sudah ada sejak era Pakuan tahun 1445, era kepemimpinan Pangeran Cakrabuana. Cerita pembangunan Pulantara pun masih menjadi misteri. Menurut sesepuh keraton, lanjut Arimbi, Pulantara dibangun dalam waktu sehari semalam.
"Kepercayaan sesepuh sini itu, katanya Pulantara dibangun sehari semalam. Pulantara juga memiliki nama lain, yakni Balerangkang," ucapnya.
Arimbi mengaku belum menemukan catatan terkait daya tampung Pulantara. Namun, menurut Arimbi, dilihat dari luas bangunan Pulantara dapat menampung seribuan prajurit perang keraton.
Ia menyebutkan peralihan fungsi Pulantara, dari tempat rapat dakwah menjadi tempat peristirahatan prajurit bisa terjadi karena berbagai sebab. Cirebon saat itu memang menjadi incaran penjajah dan kerajaan lainnya.
"Waktu era kesultanan itu Cirebon jadi rebutan. VOC, Mataram, dan Banten memperebutkan Cirebon. Karena kepentingan politik," ucapnya.
Nah, bangunan yang dulunya tempat peristirahatan prajurit itu kini telah disulap menjadi megah. Sebelum direnovasi pada tahun 2017, bangunan Pulantara hanya tinggal puing-puing.
"Dari dulu itu tinggal puing-puingnya saja, memang bentuknya tiga lantai. Direnovasi juga tetap tiga lantai.
Bangunan Pulantara terbagi menjadi tiga lantai. Lantai paling atas merupakan ruangan rapat. Dahulu Pulantara sempat digunakan Pangeran Carabuana sebagai tempat dakwah. Namun kemudian dialihfungsikan menjadi tempat prajurit beristirahat.
"Pulantara ini sempat digunakan rapat oleh Pangeran Cakrabuana untuk dakwah Islam, itu sebelum jadi tempat istirahat prajurit," tutur Arimbi.
"Pada zaman kesultanan tahun 1677, Pulantara difungsikan menjadi tempat peristirahatan prajurit perang keraton," imbuhnya.*