News

Gedung Ini Punya Tiga Waktu Buka Puasa, Kok Bisa?

Gedung Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab. (sumber;internet)

DUBAI - Mereka yang tinggal di lantai paling atas Gedung Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab, harus sangat awas dengan waktu buka puasa. Bagi yang tinggal di gedung dengan 163 lantai ini, semakin tinggi tempat mereka, semakin lama pula mereka berpuasa.

Sebuah fatwa mengatakan setiap muslim yang tinggal di gedung pencakar langit itu harus berpuasa dan beribadah sesuai dengan aturan waktu di setiap lantai mereka.

Kepala Pusat Kantor Urusan Agama dan Aktivitas Sosial, Ahmed Al Haddad, mengatakan di gedung setinggi 828 meter ini ada tiga waktu berbuka puasa. Pembagian waktu itu disesuaikan dengan penglihatan saat matahari terbenam dari setiap lantai. "Dimanapun Anda berada, Anda harus selalu memperhatikan waktu terbenamnya matahari untuk berbuka," kata Al Haddad seperti dikutip dari The National, Jumat 26 Juni 2015.

Bagi mereka yang tinggal di lantai 80 ke bawah, boleh mengikuti waktu berbuka sesuai dengan waktu azan yang ada di televisi atau sesuai dengan suara berkumandangnya azan Maghrib di masjid terdekat.

Buat yang tinggal di lantai 80-150, atau setinggi 414 meter dari tanah, waktu berbuka puasa akan mengalami penundaan selama dua menit setelah azan berkumandang di televisi. Penghuni di lantai ini juga baru bisa melaksanakan salat Isya 2 menit setelah terdengar azan di masjid terdekat. Adapun waktu Subuh mereka akan lebih cepat 2 menit.

Penghuni yang tinggal di lantai 150 ke atas, atau di atas ketinggian 800 meter, akan semakin lambat berbuka puasa, yaitu, tiga menit setelah waktu berbuka di lantai satu. Waktu Isya mereka mengalami penundaan selama 3 menit. Untuk waktu Subuh, merekapun akan mengalami percepatan selama 3 menit.

Berbedanya waktu beribadah di tiga kategori lantai di gedung ini berlaku bagi waktu sahur, dan imsak, serta dimulainya berpuasa.

Aturan ini berdasar pada semakin tinggi seseorang berada, semakin lama pula ia akan bisa melihat waktu terbenamnya matahari. Regulasi tersebut berlaku di saat seseorang berada di tempat yang lebih tinggi daripada sebuah gedung bertingkat.

"Ketika berada di pesawat, Anda juga harus berbuka sesuai waktu terbenamnya matahari," katanya. Tentu Anda tidak bisa berbuka bila matahari masih bercahaya dan belum juga menghilang dari pandangan mata Anda yang berada di burung besi itu.

Mohammed Badr yang tinggal di lantai 61 mengaku terkejut dengan aturan waktu berbuka yang berbeda dalam satu gedung itu. "Tidak pernah terlintas bagiku bahwa di bangunan yang tinggi, akan ada perbedaan waktu ibadah seperti ini," kata pria asal Mesir itu.

Walau ikut berbuka saat azan berkumandang di televisi, Badr mengaku tetap merasa sulit di dua menit terakhir menjelang waktu berbuka puasa. "Makanya saya merasa kasihan bagi mereka yang tinggal di lantai yang lebih tinggi," katanya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...