News

Rekor Dunia, India Catat 78 Ribu Kasus Corona dalam Sehari

Ilustrasi.(sumber;internet)

NEW DELHI - India mencatat rekor peningkatan harian kasus virus corona tertinggi di dunia.

Negara dengan kasus akumulatif ketiga tertinggi di dunia itu pada hari Ahad (30/8/2020) melaporkan 78.761 kasus baru dalam 24 jam. Angka tersebut melampaui rekor harian yang dicatat Amerika Serikat pada 17 Juli lalu.

Kenaikan jumlah kasus di India terjadi seiring dengan sejumlah pelonggaran kebijakan oleh pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian. Jutaan orang kehilangan pekerjaan sejak wabah virus corona melanda pada bulan Maret.

Lonjakan kasus Covid-19 di banyak daerah pedesaan di negara itu menjadi perhatian.

Pada hari Minggu, kasus infeksi global melewati angka 25 juta, dengan 843.000 kematian. AS tetap menjadi negara yang paling terdampak dengan jumlah kasus mendekati enam juta, menurut penelitian Universitas Johns Hopkins.

Bagaimana upaya India 'menyelamatkan' suku terasing di kepulauan Andaman dari paparan virus corona?
India dilanda krisis perbankan, warga berpaling ke emas
Perempuan di India memohon kepada PM agar laki-laki berbagi pekerjaan rumah tangga selama pandemi
Ada apa di balik lonjakan di India?
Peningkatan harian di India pada Minggu (31/08) melewati angka harian sebesar 77.299 yang dilaporkan Amerika Serikat pada 17 Juli lalu.

Dokter kardiologi, Manoj Kumar, mengatakan kepada Reuters: "Ini adalah lonjakan kasus harian terbesar di seluruh dunia dan alasan di balik ini - karena pandemi menyebar di daerah pedesaan."

Pada tahap-tahap awal Covid-19, India tampaknya mengatasinya dengan baik, diiringi memberlakukan penguncian yang ketat. Tetapi virus kemudian menyerang kota-kota besar seperti Mumbai dan Delhi, sebelum melonjak di kota-kota kecil dan daerah pedesaan.

Meski terjadi peningkatan kasus, pemerintah terus melanjutkan pelonggaran-pelonggaran pembatasan.

Aktivitas berkumpul hingga 100 orang akan diizinkan di acara budaya, hiburan, dan olah raga mulai bulan depan, disertai penggunaan masker dan penjagaan jarak sosial.

Jaringan kereta bawah tanah juga akan mulai dibuka kembali di kota-kota besar. 

Dokter Rajiv Parekh, ketua divisi vaskular perifer dan ilmu endovaskular di Medanta, mengatakan kepada Reuters: "Orang mengira begitu jumlahnya mulai turun, inilah saatnya, mereka memenangkan perang... semua orang di luar sana tidak mengenakan masker maupun menjaga jarak sosial.

"Itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak kita biarkan terjadi."

Para dokter juga mengatakan kurangnya pelaporan, serta pelaksanaan tes yang terbatas, terus menjadi perhatian utama.

Angka 63.000 kematian di India kira-kira setara dengan Meksiko. Tetapi jumlah infeksi di negara Amerika tengah itu hanya mencapai 591.000, dibandingkan dengan 3,5 juta kasus di India.

Pemerintah India mengumpulkan jumlah kematian dari kasus positif, tetapi tidak dari dugaan infeksi.

Terkait pengetesan, ahli virologi Shahid Jameel, ketua Wellcome Trust/DBT India Alliance, mengatakan kepada Agence France Presse: "Tingkat pengetesan per juta di India berada pada 30.000, dimana tetap menjadi yang terendah kedua di 10 besar negara [yang terinfeksi virus]."

Apa yang dikatakan pemerintah?
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan pidato radio bulanannya tanpa menyebutkan pencapaian terbaru.

Dia meminta warga untuk mematuhi aturan dan tetap bersatu untuk mencoba mengalahkan virus corona.

"Penting agar setiap warga negara sehat dan bahagia dan kita bersama-sama mengalahkan virus corona sepenuhnya," kata Modi.

"Corona hanya bisa dikalahkan jika Anda tetap aman, jika Anda memenuhi tekad menjaga jarak aman dua meter dan memakai masker."



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...