Lingkungan

10.613 Pohon di Riau sudah Miliki Pengasuh

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar melaunching Adopsi Pohon Riau sebanyak 28 ribu batang pohon yang berada di Perhutanan Sosial (PS) yang tersebar di kabupaten/kota se-Provinsi Riau.

Gubri Syamsuar mengatakan, Adopsi Pohon untuk mendukung program Riau Hijau ini yang pertama kali dilakukan di Provinsi Riau dan Indonesia. 

"Ini Program Adopsi Pohon baru pertama kali dilakukan di Riau dan Indonesia. Alhamdulillah tahap awal dari target kita 28 ribu pohon, sudah 10.613 pohon yang diadopsi. Itu satu pohon adopsinya Rp200 ribu pertahun, kalau ada 10.613 pohon maka uangnya sudah Rp2 miliar lebih," kata Gubri didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Riau, Mamun Murad usai launching Adopsi Pohon secara virtual, Rabu (11/8/2021). 

Gubri mengatakan, dengan adanya adopsi pohon ini lingkungan dan hutan dapat terjaga. Dengan begitu ada tanggung jawab sosial kepada seluruh komponen masyarakat terhadap perhutanan sosial, yakni hutan adat, hutan kemasyarakatan, dan hutan sosial. 

"Kita harap program ini tak sebatas itu saja. Tadi dalam adopsi pohon ini tidak hanya orang Riau, tapi ada juga luar Riau seperti ada dari Jawa Tengah, Papua dan sebagainya. Kita patut bangga karena donasi pohon ini cukup banyak peminatnya, jadi bukan orang Riau saja," ungkapnya. 

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi semangat rekan-rekan di tanah air cinta terhadap lingkungan dan hutan. Sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga bisa dinimati masyarakat kita di sekitar hutan," sambungnya. 

Lebih lanjut Gubri menjelaskan, uang donasi pohon ini nantikan akan digunakan untuk masyarakat yang menjaga dan memelihara pohon di perhutanan sosial. Dana itu bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Jadi uangnya tidak ada ke pemerintah daerah, apalagi ke Dinas LHK. Dana itu semuanya untuk masyarakat kita yang menjaga dan memelihara pohon. Namun masyarakat nanti dibina oleu Yayasan Adopsi Pohon. Makanya saya tadi minta agar dana ini harus dikelola secara transparan dan setiap tahun harus diaudit, sehingga dana itu bisa dipertanggungjawabkan kepada orang yang mengadopsi pohon," jelas dia.

"Kalau ini dikelola secara transparan dan akuntabel pasti akan banyak peminatnya. Bahkan orang luar negeri akan ikut mengadopsi pohon di perhutanan sosial yang dijaga oleh masyarakat," terangnya. 

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, MR Karliansah mengapresiasi kegiatan Pemprov Riau melalui Dinas Kehutanan Provinsi Riau, yang telah menginisiasi program donasi pohon. Termasuk dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan, yang diminta ikut bertanggungjawab dalam memberikan kompensasi kepada Riau.

"Saya harap adopsi pohon di lokasi perhutanan sosial dan lainnya dapat bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu juga untuk mengurangi emisi karbon yang terjadi. Program adopsi pohon semua mendapat kemanfataan, semua bertangungjawab atas hutan kita. Perusahaan-perusahaan bertanggungjawab penambahan karbon stok sebagai konpensasi terhadap emisi yang dikeluarkan, perusahaan proper terhadap tanggungjawabnya kinerja mereka," kata Karliansah, melalui Zoom Meeting.

"Adopsi pohon yang mengelola adalah masyarakat. Karena saya harap KPH dengan yayasan yang mengelola pohon juga jelas, dan punya koordinat yang bisa dilacak dan dilacak selama 3 tahun, dan cita-cita donasi pohon bisa dipertahankan," pesannya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...