Ekonomi

Ekonomi Pulih, Konsumsi Minyak Dunia Naik 98,85 Juta/Hari

Ilustrasi minyak dunia.. (sumber;internet)

JAKARTA - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) pada hari Senin (14/5/2018) memproyeksi para pengebor minyak Amerika Serikat (AS) akan menyumbang sebagian besar pertumbuhan produksi minyak tahun ini. Namun OPEC memperingatkan perekonomian global dibayangi dengan ketidakpastian, salah satunya akibat kebijakan dagang dan sanksi yang diberlakukan AS.

Organisasi yang beranggotakan 14 negara memproyeksi ada peningkatan permintaan minyak global pada 2018 mengacu pada pertumbuhan yang kuat di negara-negara maju pada kuartal I-2018. Konsumsi minyak dunia diprediksi mencapai 98,85 juta barel per hari, naik 1,65 juta barel per hari dari tahun lalu, dilansir dari CNBC Internasional.

OPEC juga mengantisipasi para produsen minyak di luar kelompoknya akan menghasilkan 59,62 juta barel per hari tahun ini. Jumlah itu lebih banyak 1,72 juta barel per hari dibandingkan tahun 2017.

Perusahaan minyak asal AS akan menyumbang sekitar 89% terhadap pertumbuhan tersebut, disusul Kanada, Brazil, Inggris dan Kazahkstan yang turut menghasilkan lebih banyak minyak.

Data awal mingguan dari Administrasi Informasi Energi (Energy Information Administration/EIA) mencatat pengebor minyak AS menghasilkan 10,7 juta barel per hari. AS segera mendekati Rusia yang menjadi produsen nomor satu di dunia, menghasilkan sekitar 11 juta barel setiap harinya.

Produksi OPEC sendiri naik sekitar 12.000 barel sampai 31,93 juta barel per hari di bulan April, menurut berbagai sumber independen yang dikutip dalam laporan bulanan grup itu.

Peningkatan produksi dari Arab Saudi berkurang akibat penurunan dari Venezuela, di mana produksi minyak anjlok hampir 42.000 barel per hari akibat krisis perekonomian yang berkelanjutan.

OPEC beserta Rusia dan produsen lainnya telah membatasi produksi minyak sejak Januari 2017 demi mengurangi kelebihan pasokan yang menyebabkan hancurnya harga minyak. Mereka berusaha untuk mengurangi persediaan minyak di negara-negara berkembang menjadi rata-rata lima tahun.

Persediaan minyak adalah 9 juta barel di atas level tersebut pada bulan Maret, menurut OPEC. Meskipun begitu, OPEC menambahkan peringatan dalam laporan bulanan terbarunya dengan berkata inventaris masih 258 juta barel di atas level pada bulan Januari 2014, ketika harga minyak anjlok.

OPEC akan mendiskusikan apakah tutupan produksi harus disesuaikan dalam rapat bulan depan. Kesepakatan untuk mempertahankan 1,8 juta barel per hari dari pasar akan berlangsung sampai akhir tahun ini.

Pertumbuhan Global
OPEC mengatakan data terbaru di negara-negara berkembang dapat menunjukkan tren pelemahan pertumbuhan global. Organisasi itu menyebutkan bahwa indeks-indeks manajer pembelian di negara-negara besar untuk bulan April sebagian besar lemah. Sementara pertumbuhan diprediksi meruncing, data dari Eropa justru lebih halus daripada yang diantisipasi.

"Dinamika pertumbuhan negara-negara berkembang dengan perekonomian utama sejauh ini mengimbangi posisi sekarang, dan pertumbuhan global bisa diperbaiki sepanjang tahun karena stimulus fiskal AS dan pertumbuhan OECD yang rebound," kata organisasi itu, merujuk pada Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...