JAKARTA - Para peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) sedang mengembangkan sebuah hidung elektronik. Proyek bernama "smelldect" ini diklaim dapat mencium berbagai macam aroma seperti layaknya hidung manusia pada smartphone.
Dr Martin Sommer yang mengepalai proyek ini mengatakan, hidung elektronik yang sedang dikembangkan memiliki cara kerja yang sama dengan hidung manusia.
Untuk diketahui, hidung manusia memiliki 10 juta sel saraf olfaktori dengan sekitar 400 reseptor penciuman yang berbeda. Reseptor-reseptor tersebut memungkinkan hidung untuk mencium aroma yang berbeda dan mengirimnya ke otak.
"Hidung eletronik kami, nanofibers bereaksi terhadap campuran gas kompleks yaitu aroma. Ia juga menghasilkan pola sinyal untuk mengidentifikasi aroma," jelasnya.
Hidung elektronik tersebut memiliki ukuran sangat kecil dan mengandung semua komponen eletronik yang diperlukan.
"Salah satu kesulitan dalam mengembangkan alat ini adalah aroma yang selalu berubah. Misalnya, bau mawar akan berbeda-beda tergantung dengan cuaca," tambahnya,
Para peneliti memiliki visi agar alat itu dapat digunakan sebagai detektor udara atau alarm asap.
"Atau bisa saja dipasang di smartphoneuntuk mencium aroma sesuatu saat sedang berbelanja," tutupnya.*