PEKANBARU - Masyarakat yang mengenal KM Jelatik tentu selalu teringat dengan kenangannya. Bagaimana tidak, kapal yang berkuran besar ini merupakan transportasi favorit warga Riau terutama yang ingin menuju ke Selat Panjang Meranti dan sekitarnya. Selain murah, kapal yang nyaris tidak memiliki tempat duduk ini juga menawarkan sensasi lainnya. Namun sekarang kapal tersebut sudah dihentikan operasinya. Kenapa?
Berdasarkan ekspos TNI Angkatan Laut (AL) bersama Kadishub Riau dan PPLP, Kapal yang identik dengan jendela yang banyak ini dihentikan karena kedapatan mengangkut penumpang berlebihhan atau overload. Penemuan tersebut adalah hasil patroli AL dan menemukan KM Jelatik 8 dengan kapastias yang berlebih di perairan Kuala Siak, Senin (9/7/2018).
"KM Jelatik 8 ini kita amankan kemarin, saat KRI Pulau Rusa-726 dari jajaran Lanal Dumai melakukan patroli di Perairan Kuala Siak. Saat diperiksa, petugas menemukan jika KM Jelatik 8 mengangkut penumpang tidak sesuai dengan manifest. Jadi kita amankan," jelas Danlanal Dumai, Kolonel Laut (E) Yose Aldino dalam jumpa persnya, Rabu (11/7/2018) di Pelabuhan Sungai Duku.
Saat ini, KM Jelatik 8 ini sedang berlabuh di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru guna melakukan pemeriksaan atas kru kapal yang terdiri dari nakhoda serta dua awaknya. Setelah ini, kapal tersebut akan dibawa ke pos Lanal Dumai.
Pengamanan tersebut, lanjutnya, harus dilakukan mengingat keselamatan pelayaran sedang jadi sorotan publik. Salah satu penyebabnya merupakan over kapasitas. Selain itu, petugas juga tidak menemuan alat keselamatan penumpang yang memenuhi standar keselamatan.
"Dari yang tercatat, ada 113 penumpang di KM Jelatik ini. Namun setelah diperiksa secara manual, ada lebih dari 200 orang dalam kapal tersebut. Belum lagi kondisi alat keselamatannya yang tidak memadai. Untuk itu, kami masih akan melakukan pemeriksaan yang lebih intensif," terangnya.*