Kampus

Mahasiswa KKN UGM Berbagi Ilmu Ekonomi Kreatif Ke Masyarakat Gunung Toar

TELUK KUANTAN -  Bupati Kuantan Singingi menghadiri kegiatan pelepasan mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang sudah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah Kecamatan Gunung Toar, Kemarin siang di pendopo rumah dinas Bupati.

Pada kegiatan tersebut hadir sejumlah Kepala OPD, para Kabag Setdakab Kuansing beserta Camat Gunung Toar, dan anggota DPRD Musliadi.Mereka melepas hangat sejumlah Mahasiswa UGM Yogyakarta yang telah melaksanakan KKN di kabupaten Kuansing.

Dalam sambutannya, Bupati Mursini mengatakan, KKN akan memberikan pengalaman nyata yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan juga merupakan bagian dari upaya UGM memberikan sumbangsih bagi masyarakat, guna mendorong akselerasi pencapaian misi dan prioritas pembangunan Kabupaten Kuantan Singingi.

"Saya sangat mengapreasi kegiatan KKN Mahasiswa UGM yang turun langsung ke lapangan untuk menerapkan ilmunya," ujar Bupati.

Pemerintah Kabupaten Kuansing sebut Mursini juga fokus pada peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan jual beli masyarakat dengan meningkatkan sarana dan prasarana, mutu serta kualitas sehingga Masyarakat yang telah mendapatkan ilmu ekonomi kreatif dari Mahasiswa KKN UGM, selain merubah pola pikir kreatif, juga bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Salah satu Program dari sejumlah  mahasiswa UGM adalah menggelar pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi berbagai barang berguna.Pelatihan itu berlangsung semasa Mahasiswa UGM KKN di Teluk Beringin Pada Selasa, 24 Juli 2018 lalu.Kemudian, Dicky Adra, mahasiswa FISIPOL UGM, selaku koordinator pelatihan mengungkapkan pelatihan tersebut hadir dikarenakan permasalahan kebersihan di lingkungan sekitar.

Di sepanjang jalan di Desa Teluk Beringin banyak sekali sampah plastik sisa makanan dan minuman yang berserakan. Pasalnya Desa Teluk Beringin tidak memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk tempat membuang sampah.Melalui pelatihan ini, kelompok PKK Desa Teluk Beringin dilatih langsung mengolah sampah plastik sisa makanan dan minuman menjadi dompet, gantungan kunci, hiasan jilbab, dan ecobrick.

Selain itu, masyarakat juga tidak memiliki bak sampah dan selama ini mereka membuang sampah dengan cara membakar dan membuangnya ke sungai. Akibatnya ada banyak sampah yang dibuang ke sembarang tempat dan hal ini kemudian seolah dianggap biasa oleh masyarakat. Sebelum melatih kelompok PKK untuk membuat kerajinan tangan dari sampah, mahasiswa UGM juga menampilkan video tentang pemanfaatan ecobrick sebagai pengganti bata untuk pembangunan rumah, dan pembuatan kursi serta meja.

Kelompok PKK Desa Teluk Beringin tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan tersebut. Mereka sangat bersyukur dengan adanya pelatihan tersebut karena sebelumnya sampah yang mereka miliki hanya dibuang saja. Dengan adanya pelatihan tersebut, masyarakat kemudian tahu bahwa pengolahan dan pemanfaatan sampah tidak hanya bisa membuat lingkungan bersih, tetapi juga bisa bisa digunakan kembali dan dijual.

"Pelatihan ini juga menjadi langkah persiapan dari operasionalisasi Bank Sampah yang kami inisiasi bersama dengan Pemerintah Desa dan pemuda setempat." tutur Dicky.

Dengan adanya pelatihan ini mahasiswa UGM berharap masyarakat setempat lebih memerhatikan kebersihan lingkungan dan kelompok PKK bisa lebih produktif melalui pengolahan sampah tersebut. Pelatihan kemudian ditutup dengan penjelasan singkat tentang pemanfataan sampah dalam bentuk lainnya.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...