PEKANBARU - Tingginya kebutuhan beras untuk masyarakat Riau yang mencapai 2.500 ton per bulan, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Riau-Kepulauan Riau harus mendatangkan beras dari luar. Namun bukan luar negeri, melainkan tiga provinsi lainnya dengan total 'impor' beras 8.000 ton.
Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan bulanan masyarakat Riau. Hal ini disampaikan Kepala Bulog Riau-Kepri A Muis S Ali kepada wartawan, Senin (20/8/2018). "Beras ini kami datangkan dari Sulawesi Selatan, Jawa dan DKI," ujar A Muis S Ali.
Selain untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mendatangkan beras ini juga guna mengantisipasi adanya peningkatan kebutuhan masyarakat jelang Idul Adha 1439 Hijriah, serta stabilisasi harga beras di pasar-pasar tradisional yang cenderung megalami peningkatan.
"Terutama ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan stabilisasi harga," tuturnya. Untuk proses pengiriman, lanjut Muis, kini sudah dilakukan dengan kelengkapan administrasi distribusi antar wilayah, di mana pengiriman dilakukan melalui jalur laut dan dibongkar di pelabuhan Dumai, Batam, dan Sungai Duku Pekanbaru.*