PASIR PANGARAIAN - Miris! itu kata yang disebut Ketua PGRI Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) DR Adolf Bastian MPd terkait kesejahteraan ribuan guru honor komite di tempatnya. Pasalnya, dari data yang disebutkan diketahui para guru tersebut hanya berpenghasilan Rp 150.000 - Rp 500.000 per bulan. Angka tersebut jelas jauh dari UMR yang mencapai Rp2,5 juta per bulan.
"Harusnya Pemkab melakukan terobosan dan kebijakan untuk kesejahteraan guru. PGRI ini tidak ada uang, yang punya uang itu Pemda dan ada 2300 guru honor komite berpenghasilan sangat dibawah UMR. Mirisnya, kabupaten lain sanggup memberikan insentif tambahan kepada gurunya. Bisa per triwulan atau per bulan yang ditransfer langsung ke rekening mereka (guru)," jelas Adolf kepada wartawan, Kemarin.
Diakui Adolf, PGRI Rohul selalu menyuarakan aspirasi guru-guru ke Pemkab Rohul suapaya ada komitmen Pemda untuk mensejahterakan guru. Hal itu perlu adanya politik Pemerintah untuk memperhatikan nasib guru. Aldof berharap para guru tidak meninggalkan ruang mengajarnya karena yang dirugikan justru siswanya.
Ketika ditanya Formulasi apa yang ditawarkan PGRI ke Pemkab Rohul untuk mensejahterakan guru honor komite, Rektor UPP ini mengaku formulasinya sederhana dengan menghitung jumlah riil guru honor komite, PGRI hanya minta untuk memperjuangkan guru honor komite.
"Formulasinya sederhana, PGRI siap duduk bersama dengan Pemkab, kita cari formulasi yang bagus. Harapan kita guru honor komite ini yang diperhatikan, kalau guru negeri dan honor daerah itu alhamdulillah sudah sejahtera," terang Adolf.*