Dunia

Eks Mata-mata Rusia yang Diracun Novichok Keluar RS

sumber : internet

SALISBURY - Eks mata-mata Rusia Sergei Skripal yang diracun gas Novichok telah diperbolehkan dari Rumah Sakit (RS). Meski begitu, Skripal masih terus dalam perawatan intensif.

Dilansir The Guardian, Jumat (18/5/2018), pengumuman tersebut disampaikan oleh otoritas kesehatan setempat. Selain Skripal, petugas kepolisian yang sempat menolong Skripal dan Putrinya DS Nick Bailey juga sudah diperbolehkan pulang. 

"Sementara pasien telah diperbolehkan pulang, menjaga kerahasiaan (data) pasien masih terus berlaku dan membatasi kami untuk memberi detail informasi apa saja pengobatan yang diterima pasien," ujar pihak rumah sakit. 

"Bagaimanapun juga merawat seseorang yang sakit akut, yang baru saja diracun gas saraf, menstabilkan mereka, menjaganya tetap hidup hingga saat ini hingga tubuh mereka menghasilkan enzim yang lebih banyak untuk menggantikan enzim yang terkena dampak racun," sambungnya. 

Kepala Eksekutif RS Distrik Salisbury Cara Charles-Barks mengatakan, ini kabar yang sangat luar biasa bahwa Skripal cukup sehat untuk diperbolehkan pulang. 

"Bahwa dia, Yulia, DS Bailey telah diperbolehkan pulang segera setelah diserang racun gas saraf, terima kasih atas kerja keras, keahlian dan profesionalisme dari para dokter, yang memberikan perawatan yang luar biasa untuk seluruh pasien, setiap harinya," kata Barks.

"Ini adalah masa yang sulit bagi mereka yang terjebak dalam insiden tersebut, para pasien, staf kami, dan warga Salisbury. Saya berterima kasih kepada publik atas dukungan mereka, dan saya ingin memberikan penghargaan khusus kepada staf kesehatan di sini dan kepercayaan dan mereka yang bekerja sangat keras di belakang layar. Mereka telah menunjukkan yang terbaik dari NHS," imbuhnya.

Serangan itu terjadi pada 4 Maret di kota Salisbury, Inggris. Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) membenarkan temuan Inggris soal gas saraf mematikan digunakan dalam serangan pada eks mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya. 

Otoritas Inggris menyebut gas saraf yang dipakai meracuni Skripal dan putrinya merupakan jenis Novichok yang berasal dari Rusia. Hal ini memicu ketegangan diplomatik antara Inggris dan Rusia, yang terus menyangkal pihaknya terlibat dalam serangan ini.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...