Health

Miris, Lebih dari Separuh Bayi Indonesia Tak Dapat ASI Eksklusif

ilustrasi (sumber;internet)

JAKARTA - Pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif, ternyata masih sangat 'eksklusif' bagi sebagian besar anak-anak Indonesi. Hal ini terungkap dari survei Demografi Kesehatan di 2017.

Dalam survei tersebut terungkap, hanya 47 persen dari 4,8 juta anak yang lahir setiap tahun di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. Menurut konselor laktasi, dokter Ameetha Drupadi, faktor edukasi jadi salah satu penyebab hal ini terjadi.

"Salah satunya pengetahuan ibu-ibu tentang ASI ini belum maksimal," kata Ameetha dalam peluncuran suplemen alami pelancar ASI di Jakarta, Kemarin. 

Padahal memberikan ASI eksklusif kepada bayi memiliki manfaat luar biasa dan terbukti menurunkan angka kematian bayi.

"Data membuktikan, ASI Eksklusif mampu menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88 persen, terutama pada bayi berusia kurang dari 3 bulan," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari pada Puncak Peringatan Pekan ASI Sedunia (PAS) 2018 di Kementerian Kesehatan beberapa saat lalu.

Beberapa studi ilmiah juga menyebutkan pemberian ASI eksklusif menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis di kemudian hari.

Pemberian ASI eksklusif berarti hanya memberikan ASI secara penuh tanpa memberikan asupan lain pada bayi usia 0 hingga 6 bulan. Pada usia tersebut ASI sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...