JAKARTA - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, Dhany Sukma, mengaku jatah blangko E-KTP untuk DKI tak seimbang dengan permintaan warga.
Hal itu karena E-KTP bukan hanya diperuntukkan bagi pembuat E-KTP baru, tapi juga untuk warga dengan berbagai situasi.
"Sekarang memang kebutuhan blangko kita cukup besar, bukan hanya status yang mau membuat KTP, tapi untuk KTP rusak, hilang, ganti status, kan harus diubah semua KTP-nya. Terus yang pindah datang, jadi otomatis jumlahnya cukup besar," kata Dhany, Senin (26/11/2018).
Sementara itu, kata Dhany, DKI Jakarta yang mencakup 6 wilayah yakni, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu hanya mendapat jatah blangko sekitaran 20 ribu blangko per minggu.
"Rata-rata 20 ribu per minggu tapi kadang lebih kadang kurang," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh tak menampik jika ada penjatahan blangko E-KTP dari pihaknya. Tapi Zudan memastikan, DKI masih memiliki stok blangko untuk warga.
"Masih sisa 5.871 blangko di DKI Jakarta. Rinciannya di Jakarta Pusat itu masih sisa 851 blangko, Jakarta Selatan 659 blangko, Jakarta Barat 1.297 blangko, Jakarta Timur 332 blangko, Jakarta Utara 2.693 blangko, Pulau Seribu 25 blangko, dan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI ada 14 sisa blangko,” ujar Zudan seperti dikutip dari Kompas.com.
Dalam berita berjudul "Dirjen Dukcapil Heran Warga Masih Kesulitan Buat e-KTP di Jakarta" yang dipublikasikan pada Sabtu (24/11/2018) tersebut, Zudan juga memastikan bahwa daerah yang betul-betul kehabisan stok blangko E-KTP bisa meminta pasokan blangko E-KTP ke Ditjen Dukcapil pusat.
"Blangko tidak kosong ya, jadi silakan daerah yang blangkonya habis untuk ambil di pusat,” tutur Zudan.