PEKANBARU - Sebagai pusat Ibu Kota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru menjadi magnet tersendiri. Tingginya angka investasi serta laju pertumbuhan ekonomi membuat arus urbanisasi semakin tinggi di Kota Pekanbaru.
Permasalahan muncul ketika meningkatkannya volume kenderaan masyarakat yang bersileweran di jalanan Kota Pekanbaru. Pertumbuhan volume kendaraan tidak sebanding dengan kemampuan penyedian sarana transportasi.
"Itulah penyebab kemacetan di beberapa ruas jalan di Pekanbaru terutama pada saat jam sibuk. Beberapa solusi sudah kita tawarkan tapi hal tersebut belum bisa membendung kemacetan di beberapa titik Kota Pekanbaru," kata Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT, kemarin.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau serta Pemko Pekanbaru mencoba menawarkan beberapa solusi pembangunan flyover termasuk penuntasan penyelesaian Jembatan Siak IV.
"Alhamdulillah, kemacetan di Jalan Sudirman tak separah dulu sebelum dua flyover disana selesai. flyover Mall Ska juga mampu memecah padatnya kendaraan di persimpangan yang dulu kita lihat sangat macet sekali. Begitu juga fly over di Simpang Pagi Arengka. Jika jembatan Siak IV itu tujuannya mengurangi volume kendaraan di Jalan Riau," paparnya.
Solusi lainnya untuk mengantisipasi maupun mengatasi kemacetan, Pemko Pekanbaru berusaha melakukan pemeratan pembangunan, melalui penataan ruang. Pengembangan Jaringan jalan yang terintegrasi dengan Tol dan sistem antar moda.
"Optimalisasi manajemen lalu lintas, peningkatan kapasitas jalan serta Implementasi dan penertiban ketentuan garis sempanan bangunan. Akan tetao dilakukan Pemko Pekanbaru untuk menanggulangi macet," tambah Firdaus.
Sebenarnya Pemko Pekanbaru sudah menyediakan layanan tranportasi umum Trans Metro Pekanbaru. Dimana yang jalurnya hampir melewati seluruh Jalan Kota Pekanbaru.
"Namun budaya masyarakat yang enggan naik kendaraan umum itu yang susah. Padahal kita sudah memberikan subsidi agar biaya transportasi dengan Trans Metro Pekanbaru bksa terjangkau," pungkasnya.(adv/pemko pekanbaru)