OtoTech

Terkuak! Boeing Akui Peringatan Keselamatan 737 Max Tidak Berfungsi

Boeing 737 MAX 8. (sumber;internet)

JAKARTA - Boeing mengakui bahwa peringatan keselamatan di kokpit pesawat 737 MAX tidak berfungsi. Hal ini diungkap Boeing setelah terjadi dua kecelakaan naas yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlanes beberapa waktu yang lalu.

Pengakuan Boeing pada Ahad (4/5/2019) silam itu menimbulkan pertanyaan baru terkait keterbukaan perusahaan bersama regulator dan sejumlah maskapai yang membeli pesawat Boeing 737 MAX.

Boeing juga mengatakan bahwa para teknisinya menyadari bahwa sensor lampu peringatan hanya akan berfungsi jika maskapai membeli modul terpisah yang akan mengaktifkan fitur peringhatan tersebut, seperti dilansir NBC News.

Sensor itu tidak berfungsi selama penerbangan Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlanes ET302, yang menyebabkan hidung pesawat menekan ke bawah.

Di satu sisi, Boeing berdalih bahwa pesawat tersebut aman untuk terbang walaupun tanpa lampu peringatan. Meskipun lampu peringatan pada pesawat Lion Air JT 601 dan Ethiopian Airlanes ET302 tidak berfungsi namun beberapa lampu peringatan maskapai 737 MAX berfungsi.

Seorang Juru Bicara Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan kepada Quartz bahwa mereka telah memberitahu Boeing terkait lampu peringatan yang tidak berfungsi pada November tahun lalu, setelah kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 601 29 Oktober silam.

Para ahli penerbangan juga telah mencatat bahwa tidak ada cara bagi sistem MCAS untuk memberi sinyal kepada pilot ketika lampu peringatan itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kurangnya peringatan semacam itu mungkin merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi dan menyederhanakan pelatihan maskapai.

"Masalah dengan MCAS karena tidak adanya peringatan. Sebetulnya tidak ada apa-apa jika kru di dek penerbangan yang memberi tahu Anda bahwa MCAS tidak berfungsi," kata Peter Lemme, mantan teknisi Boeing.

Sebelumnya, pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-601 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 silam. Pesawat nahas tersebut hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB.

Sebanyak 189 penumpang dan awak pesawat Lion Air dipastikan meninggal. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri telah mengidentifikasi 125 penumpang. Sebanyak 64 korban tak teridentifikasi hingga proses identifikasi dihentikan pada 23 November 2018 lalu.

Sementara maskapai Ethiopian Airlanes dengan nomor penerbangan ET 302 jatuh pada 10 Maret lalu. Pesawat yang mengangkut 157 orang itu jatuh dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya.

Pesawat dikonfirmasi terjatuh di dekat kota Bishoftu, 62 kilometer di tenggara ibu kota Addis Ababa. Ethiopian Airlanes meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 08.38 pagi waktu setempat, sebelum kehilangan kontak dengan menara pengawas beberapa menit kemudian pada 08.44 pagi.*



Loading...


[Ikuti IDNJurnal.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected] / [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan IDNJurnal.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Loading...